Berbeda Segmen, Bank Mandiri Tak Bersaing dengan GoTo Financial
Perusahaan teknologi raksasa, Gojek dan Tokopedia, telah melebur dan membentuk induk usaha bernama GoTo. Ke depan, perusahaan menjadikan layanan keuangan sebagai salah satu fokus bisnis. GoTo Financial akan menggarap layanan pembayaran, penyaluran pinjaman, dan investasi.
Menanggapi gencarnya ekspansi layanan keuangan GoTo, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengaku tak khawatir bisnis layanan keuangannya akan terganggu dengan kehadiran bisnis keuangan GoTo.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, tidak ada persaingan yang terjadi antara perbankan dan perusahaan teknologi yang menyediakan layanan keuangan seperti GoTo.
"Dari sisi payment (pembayaran), persaingan rasanya sudah tidak antara bank dengan yang fintech, sama-sama sudah melihat ada pangsa masing-masing," kata Panji dalam outlook ekonomi secara virtual, Rabu (19/5).
Panji melihat, target bisnis GoTo saat ini masih menyasar segmen retail dan konsumer saja. Hal itu berbeda dengan sasaran perbankan yang tak hanya menggarap segmen retail, tetapi juga segmen komersial dan korporasi. Dua sektor tersebut dinilai membutuhkan modal yang besar sehingga masih didominasi oleh perbankan.
"Jadi, bukan percaya diri, tapi kalau dari sisi payment, itu uang cuma numpang lewat dan fee-nya kecil," kata Panji.
Panji menilai, kontribusi bisnis payment tidak terlalu besar karena fee yang didapatkan hanya sedikit. Menurut Panji, kontribusi yang besar justru ada di e-commerce. Pasalnya, layanan keuangan GoTo kini sudah beragam, dan tidak hanya digunakan pada jasa layanan antar-jemput.
"Apalagi sekarang bergandeng pula yang ada di e-commerce di Tokopedia. Ini akan lebih seru," katanya.
Seperti diketahui, Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan penggabungan usaha pada Senin (17/5). Salah satu yang dibentuk dalam merger ini adalah bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Finansial, mencangkup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
Berdasarkan rilis GoTo, bergabungnya dua perusahaan rintisan (startup) berskala besar ini membuat potensi bisnis juga semakin berkembang. Saat ini, GoTo memiliki total gross transaction value (GTV) lebih dari US$ 22 miliar pada 2020. Selain itu, memiliki lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020.