OJK: Aset Perusahaan Asuransi Komersial Naik 8% Jadi Rp 834 T per Juli
Selanjutnya, akumulasi premi asuransi umum dan reasuransi periode Januari – Juli 2022 tercatat sebesar Rp 9,93 triliun atau naik 17,11% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Nilai akumulasi klaim asuransi umum dan reasuransi tercatat naik sebesar Rp5,44 triliun atau 23,79%. Lini usaha dengan kenaikan klaim terbesar adalah asuransi kredit sebesar Rp 2,97 triliun atau 80,57%.
Klaim asuransi umum sebagian besar berasal dari lini usaha kredit Rp 5,68 triliun atau 27,38% dari total nilai klaim dan lini usaha Harta Benda Rp4,43 triliun atau 21,36% . Klaim reasuransi sebagian besar berasal dari lini usaha jiwa Rp2,78 triliun (36,89%) dan lini usaha harta benda Rp2,55 triliun (33,78%).
Sementara itu, permodalan di sektor asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital atau RBC pada sebesar 493,85% dan 313,99%. Sehingga berada jauh di atas threshold minimum RBC sebesar 120%.
Net Performing Financing atau NPF Gross perusahaan pembiayaan per Juli 2022 turun menjadi 2,72% dari 3,95% pada Juli 2021. NPF Nett perusahaan pembiayaan juga mengalami penurunan menjadi 0,75% pada Juli 2022 dari 1,23% pada Juli 2021. Lalu, pada gearing ratio perusahaan pembiayaan per Juli 2022 tercatat sebesar 1,98 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
Sementara itu, untuk sektor Dana Pensiun, investasi dana pensiun tumbuh positif secara tahunan sebesar 2,99%. Total nilai investasi dana pensiun per Juli 2022 mencapai Rp322,51 triliun. Selain itu, posisi pendanaan Dana Pensiun Pemberi Kerja – Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) meningkat sebesar 0,72% dibandingkan dengan posisi per Juli 2021, hingga mencapai angka 95%.
Selain itu, fintech peer to peer (P2P) lending pada Juli 2022 mencatatkan pembiayaan tumbuh sebesar 88,84% dibandingkan dengan Juli 2021 hingga mencapai Rp45,73 triliun.
