BSI Perkuat Komitmen Lewat Global Islamic Finance Summit 2023

Dicky Christanto W.D
Oleh Dicky Christanto W.D - Tim Publikasi Katadata
15 Februari 2023, 16:54
BSI Global Islamic Finance Summit 2023
Katadata (Courtesy of BSI)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggelar untuk pertama kalinya BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 pada 15-16 Februari 2023 di Jakarta. Harapannya acara ini memberikan insight dan mendorong kontribusi nyata untuk kemajuan keuangan syariah dalam pengembangan sektor riil di Indonesia.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan melalui GIFS 2023 ini, BSI siap menjadi partner keuangan syariah yang solid dan kuat untuk seluruh stakeholders. BSI optimis industri keuangan syariah akan terus tumbuh didukung dengan capaian kinerja bank-bank serta kebijakan tepat dari regulator dan meningkatnya kepercayaan pelaku bisnis di Tanah Air.

“Acara ini merupakan bukti nyata atas komitmen berkelanjutan kami terhadap pertumbuhan, stabilitas, dan keberlanjutan industri keuangan syariah. Di BSI, kami menyadari sentralitas keuangan Islam dalam ekonomi global modern," ujar Hery.

Ia melanjutkan, "Karena keuangan Islam terus tumbuh menonjol. Acara ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi strategi baru dan praktik terbaik, serta untuk bertemu dengan para pemain industri ekonomi syariah untuk berbagi ide, dan membentuk kemitraan baru.”

BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 menjadi ajang diskusi ekonomi syariah internasional terbesar di Indonesia yang melibatkan para pelaku industri keuangan syariah mulai dari praktisi pendidikan, praktisi keuangan syariah, pelaku usaha dan otoritas.

Tujuannya adalah membahas tentang perkembangan ekonomi syariah di Asia dan Tanah Air, bertukar pikiran bagaimana praktik - praktik ekonomi syariah yang mampu mendorong ekonomi dan tentunya ekonomi syariah mampu menjadi instrumen yang berkelanjutan.

Diadakannya BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 dalam upaya mewujudkan harapan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai episentrum baru keuangan syariah dunia. Hal tersebut mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan jumlah 207 juta jiwa atau 87 persen dari total penduduknya.

GIFS menandai awalan dan komitmen kuat BSI untuk menjadikan ekonomi syariah yang terus tumbuh sehat dari segi finansial, sosial dan spiritual ditengah tantangan ekonomi global yang fluktuatif dan dinamis.

“Pada saat tantangan luar biasa bagi ekonomi global, kita perlu merespons dengan pengetahuan dan inovasi. BSI ingin mendorong terciptanya kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam keuangan Islam,” tutur Hery.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan acara ini adalah bentuk peran dan dukungan BSI dalam mengembangkan sektor riil, khususnya dalam menyediakan solusi pembiayaan berbasis syariah yang bisa sejajar dengan perbankan konvensional.

“Urgensi pengembangan produk perbankan syariah yang inovatif dan kompetitif yang tetap memenuhi prinsip syariah, antara lain kebutuhan Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam pengembangan struktur produk syariah untuk wholesale banking dengan memperhatikan global best practice,” kata Kartika.

BSI Terus Dorong Pertumbuhan Sektor Rill dan Pembiayaan Sindikasi

Bank Syariah Indonesia serius untuk ambil bagian percepatan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Tercermin dalam kenaikan growth bisnis sejak 2 tahun berdiri pasca merger. Raihan laba tembus Rp 4,26 triliun tumbuh 40,68 persen dan aset mencapai Rp 305,73 triliun.

Dari sisi pembiayaan juga mengalami pertumbuhan 21 persen mencapai Rp 207,7 triliun dan NPF Gross Level 2,42 persen. Rasio keuangan BSI juga solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Terlihat dari ROE (Return of Equity) sebesar 16,84 persen dan ROA (Return of Asset) sebesar 1,98 persen.

BSI mencatatkan kinerja positif diatas rata-rata, jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri perbankan Indonesia. Mengutip data OJK per September 2022, aset industri perbankan tumbuh 7.75 persen, sedangkan BSI tumbuh 11.53 persen. Dari segi pembiayaan, pembiayaan BSI tumbuh 22.35 persen, sedangkan industri perbankan tumbuh 11.00 persen.

Sementara dari rasio ROE (Return of equity) BSI pada September 2022 sebesar 17,44 persen dan industri perbankan 13,78 persen. Data ini menggambarkan bahwa performa bisnis BSI tumbuh positif dan sehat melampaui industri perbankan Indonesia.

Saat ini pembiayaan konsumer BSI berada pada urutan pertama diatas rata-rata bank syariah dan untuk penyaluran pembiayaan sindikasi berada pada urutan keempat terbesar di Indonesia yang didominasi pada sektor -sektor rill wholesale, manufaktur, pertanian, kehutanan dan properti.

Per Desember 2022, pembiayaan wholesale BSI mencapai Rp 57,18 triliun tumbuh 15,80 persen year on year. BSI juga terus mendorong pembiayaan sindikasi, yang mencapai Rp 45 triliun atau tumbuh 13,44 persen year on year (YoY).

Pencapaian ini mengindikasikan tingginya kepercayaan dunia usaha serta lembaga keuangan lokal dan internasional terhadap BSI untuk terlibat dalam pembiayaan sindikasi yang dilakukan.

Melalui BSI Global Islamic Finance Summit 2023 ini, BSI memperkuat positioning peran bank syariah sebagai katalis ekonomi di Tanah Air. Melalui kelolaan pendanaan, pembiayaan wholesale maupun kelolaan asset nasabah melalui wealth management sesuai prinsip syariah.

“Hal ini akan memungkinkan perbankan dan keuangan Islam di Indonesia untuk mendiversifikasi spesialisasinya dari personal banking menuju kolaborasi wholesale dan retail banking sebagai sumber pertumbuhan baru, ujar Hery.

“Visibilitas dan peningkatan syariah dalam sindikasi, produk terstruktur dan perbankan transaksi sangat dibutuhkan.”

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...