Emas Merosot Sementara Dolar Menguat di Asia, Imbas Utang AS

Dini Pramita
18 Mei 2023, 13:10
Ilustrasi, utang Amerika Serikat (AS). Emas turun imbas optimisme utang AS.
Freepik
Ilustrasi, utang Amerika Serikat (AS). Emas turun imbas optimisme utang AS

Harga emas kembali merosot di akhir perdagangan Rabu (17/5) di level US$2.000 dan kembali mencetak kerugian untuk sesi kedua berturut-turut. Ini adalah imbas dari optimisme Presiden Amerika Serikat atas kesepakatan plafon utang yang lebih tinggi.

Dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot US$ 8,10 (0,41%) menjadi ditutup pada US$ 1.984,9 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$ 1.997 dan terendah di US$ 1.978,1.

Emas berjangka juga anjlok US$ 29,70 (1,47%) menjadi US$ 1.993 pada Selasa (16/5/2023). Setelah terangkat US$ 2,9 (0,14%) menjadi US$ 2.022,7 pada Senin (15/5/2023). Tergerus US$ 0,70 (0,03%) menjadi US$ 2.019,8 pada Jumat (12/5/2023).

Berkebalikan dari emas, Dolar justru naik ke level tertinggi pada Rabu (17/5). Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama pesaingnya, naik ke angka 103,12, yang merupakan level terkuat sejak akhir Maret. Kenaikan indeks dolar itu diikuti pula oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun, sehingga menekan emas lebih lanjut.

Sebelumnya, Biden dan anggota Kongres AS dari Partai Republik Kevin McCarthy bekerja untuk menghindari gagal bayar utang AS. Mereka menekankan tekad untuk menaikkan plafon utang sebesar US$31,4 triliun.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap tinggi di awal perdagangan Asia setelah naik di sesi sebelumnya. Imbal hasil ini naik ketika harga obligasi turun, yang berdampak pada naiknya nilai dolar AS.

Sementara itu, nilai dolar Australia turun lebih dari 0,3 persen dan 0,26 persen lebih rendah di 0,6642 dolar AS. Euro juga mengalami tekanan dengan mendekati tingkat terendah selama enam pekan terakhir di angka 1,0841 dolar AS. Sementara itu, Yen Jepang turun hampir 1,0 persen pada Rabu kemarin.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...