Dolar AS Menguat di Tengah Aksi Jual Kripto
Dolar AS naik tipis terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (4/7) waktu setempat. Penguatan Dolar AS terjadi di tengah aksi jual mata uang kripto pada sore hari dan pasar keuangan AS tutup untuk hari libur kemerdekaan Amerika Serikat.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,06 persen menjadi 103,0454 pada akhir perdagangan. Harga Bitcoin dan Ethereum turun lebih dari satu persen di sesi sore, menunjukkan memburuknya risiko di pasar.
Pergerakan indeks dolar AS mengecil sejak Senin (3/7/2023) karena pasar AS masih dalam mode liburan peringatan kemerdekaan AS 4 Juli.
"Indeks dolar AS sebagian besar stagnan karena para pedagang tidak siap untuk pergerakan besar selama liburan AS", kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0887 dolar AS dari 1,0912 dolar AS pada sesi sebelumnya. Sementara pound Inggris naik menjadi 1,2719 dolar AS dari 1,2690 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 144,4930 yen Jepang, lebih rendah dari 144,7190 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8968 franc Swiss dari 0,8964 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3224 dolar Kanada dari 1,3252 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,8142 krona Swedia dari 10,8286 krona Swedia.
Forbes Advisor mengukur kekuatan mata uang negara-negara berdasarkan nilai tukarnya terhadap dolar Amerika Serikat. Pada 3 Juli 2023, mata uang Indonesia senilai Rp1.000 hanya bisa ditukar dengan USD 0,067 (kurs Rp14.985 per USD 1).
Angka tersebut menempatkan rupiah dalam daftar 10 mata uang dengan nilai tukar terendah di skala global, setara dengan pound (Libanon).