IFC Dikabarkan Masuk Bank KB Bukopin, Ini Respons OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons perihal kabar masuknya Internasional Finance Corporation (IFC) sebagai pemegang saham baru PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP).
IFC dikabarkan akan membeli 17% saham milik STIC Eugene Star Holding, yang saat ini merupakan salah satu pemegang saham BBKP. IFC adalah lembaga keuangan internasional yang terafiliasi Bank Dunia dengan tujuan membantu pembiayaan pembangunan negara-negara anggota yang belum maju melalui pemberian pinjaman dan atau penyertaan pada sektor swasta.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menuturkan saat ini memiliki kinerja yang terjaga. Tercatat, pada Juni ini, menyalurkan kredit dan pembiayaan bersih Rp 43,9 triliun dengan penghimpunan dana pihak ketiga Rp 48,8 triliun.
Namun, pada enam bulan pertama ini, perusahaan yang sahamnya dikendalikan Kookmin Bank asal Korea Selatan ini masih membukukan kerugian Rp 2,88 triliun, berkurang 13,2% dibanding tahun sebelumnya Rp 3,32 triliun. Sedangkan, total aset perusahaan mencapai Rp 87,51 triliun.
"Pada prinsipnya OJK selalu mendorong dan menjaga perbaikan kinerja bank Bukopin secara berkelanjutan termasuk upaya penguatan permodalan," kata Dian, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (10/9).
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong enggan memberikan informasi lebih lanjut perihal masuknya IFC sebagai investor baru. “Jika ada pastinya ada komunikasi resmi dari kami,” katanya kepada Katadata.co.id dikutip Minggu (27/8).
OJK menyebut, saat ini antusiasme investor asing untuk mengakuisisi bank di Indonesia cukup tinggi mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar termasuk dalam hal digitalisasi. Hingga triwulan pertama 2023, sekitar 40% nilai transaksi digital di ASEAN berasal dari Indonesia.
Pada prinsipnya, kata Dian, perbankan Indonesia terbuka bagi masuknya investor dalam rangka memperkuat permodalan untuk mendukung dan menjaga pertumbuhan bank yang berkelanjutan.
"Dalam hal ini termasuk investor kepada bank dengan fokus bisnis layanan perbankan digital," ucapnya.
Beberapa bank di Indonesia beroperasional dengan fokus pada layanan perbankan digital yang didukung dengan ekosistem yang menopang bisnis.
Selain itu, OJK sampai saat ini kata juga terus mencermati perkembangan bank-bank dengan fokus layanan perbankan digital dan mendorong kinerja bank dengan mengedepankan aspek tata kelola yang baik.