Harga Minyak dan Emas Makin Meroket Imbas Konflik Timur Tengah
Harga minyak dan emas naik pada penutupan perdagangan, Jumat (13/10). Kenaikan aset-aset aman tersebut didorong oleh meningkatnya konflik Timur tengah ketika Israel mendesak warga sipil meninggalkan Jalur Gaza Utara.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (14/10), Brent naik US$4,89, atau 5,7%, menjadi US$ 90,89 per barel. Sementara West Texas Intermediate ditutup US$4,78, atau 5,8%, lebih tinggi menjadi US$ 87,69 per barel.
Harga minyak mentah Brent telah melonjak 7,5% dalam sepekan sejak konflik dimulai. Ini merupakan kenaikan mingguan tertinggi sejak Februari. Investor memperkirakan kemungkinan eskalasi di wilayah penghasil minyak utama dunia.
Sementara Harga emas di pasar spot bertambah 3,2% hari ini menjadi US$1,928.99 per ounce. Ini merupakan ersentase kenaikan mingguan terbesar sejak Maret 2023.
Sebaliknya, indeks Bursa AS melemah sejak memanasnya konflik timur tengah.
Indeks S&P 500 berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan kemarin, meskipun laporan kinerja bank-bank besar AS menunjukkahasl positif.
Data konsumen AS yang lemah juga membebani saham Wall Street. Sentimen konsumen AS memburuk pada bulan Oktober, dengan perkiraan inflasi yang lebih tinggi pada tahun depan.
Imbal hasil Treasury 10 tahun turun 8,2 basis poin menjadi 4,629%.
Militer Israel menyerukan warga sipil untuk meninggalkan Kota Gaza menjelang antisipasi invasi darat sebagai tanggapan atas serangan dahsyat yang dilakukan militan Hamas pada akhir pekan.