Transaksi Kripto Tembus Rp 122 T di 2023, Diprediksi Tumbuh Tahun Ini

Tia Dwitiani Komalasari
13 Januari 2024, 08:33
Ilustrasi cara mining Bitcoin
Unsplash/Brian Wangenheim
Ilustrasi cara mining Bitcoin
Button AI Summarize

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat total nilai transaksi kripto sebesar Rp 122 triliun pada Januari hingga November 2023. Perdagangan aset kripto diprediksi tumbuh positif seiring dengan halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024. 

"Untuk itu, ekosistem yang telah dibangun harus berjalan dan menumbuhkan transaksi," kata Plt. Kepala Bappebti, Kasan, dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (13/1).

Halving Bitcoin 2024 dianggap merupakan hal penting yang mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan, termasuk pasar altcoin. Pada masa itu, imbalan atas penambangan kripto akan dipotong setengahnya sehingga membatasi pasokan bitcoin. Sedikitnya pasokan dan banyaknya permintaan ini lah yang sering kali menjadi faktor di balik reli baru.

Dia mengatakan, Bappebti akan mnedorong 33 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) menjadi PFAK, mengembangkan aset kripto lokal, membentuk Komite Aset Kripto, menyelesaikan RPP turunan UU P2SK, serta memastikan peralihan kewenangan dari Bappebti ke OJK dan BI tidak menimbulkan goncangan bagi industri aset kripto.

Kasan mengatakan, Bappebti telah membentuk bursa aset kripto, lembaga kliring aset kripto, dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto (depository) yang diresmikan pada 28 Juli 2023. Bursa aset kripto di Indonesia merupakan satu-satunya di dunia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...