Adu Kuat Laba Tiga Bank Digital di Q1 2024, Siapa Jawaranya?
Sejumlah bank digital melaporkan kinerja keuangannya pada periode kuartal pertama 2024. Setidaknya, ketiga bank yang telah mempublikasikan kinerja antara lain, PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Mayoritas bank tersebut menorehkan pertumbuhan laba bersih, penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga.
Berikut ini selengkapnya
1. Bank Jago
Sepanjang tiga bulan pertama, Bank Jago meraup laba bersih setelah pajak Rp 22 miliar atau tumbuh 24% dari akhir Maret 2023 sebesar Rp 18 miliar. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan penyaluran kredit bank berbasis teknologi bersandi ARTO ini senilai Rp 14,3 triliun, tumbuh 32% dibanding periode kuartal pertama 2023 senilai Rp 10,48 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Bank Jago berhasil melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Jumlah tersebut naik 3,6 juta nasabah dibandingkan pencapaian kuartal I-2023 yang mencapai 7,5 juta nasabah.
Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 42% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Per Maret 2024 DPK mencapai Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun per Maret 2023. Dari jumlah DPK tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 63% atau Rp 8,3 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 37% atau Rp 4,9 triliun.
“Mengawali tahun ini, kami tetap konsisten menggunakan strategi kolaborasi dengan ekosistem. Ini merupakan cara efektif untuk bertumbuh secara solid,” ungkap Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, dalam keterangan pers, dikutip Selasa (30/4).
Mitra ekosistem strategis itu di antaranya ekosistem GoTo dengan GoPay Tabungan serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago.
Arief menyebut, walaupun situasi perekonomian global masih mengalami ketidakpastian, strategi bisnis dan fundamental kuat Bank Jago mampu membawa pertumbuhan yang positif dan berkualitas.
“Pencapaian ini menjadi momentum yang baik bagi Bank Jago untuk melanjutkan pertumbuhan secara berkelanjutan ke depan,” ujar Arief.
Karenanya, hingga triwulan pertama, penyaluran kredit Bank Jago dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,6% atau di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,3%.
Sedagkan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 55%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
2. Bank Raya
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), bank digital milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan laba sebesar Rp 9,16 miliar pada kuartal I 2024. Capaian ini naik dua kali lipat ibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,37 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Raya, pada 31 Maret 2024 perusahaan membukukan pendapatan bunga bersih Rp 134,86 miliar, naik 8,9% dibandingkan Maret 2023 sebesar Rp 123,82 miliar. Sementara itu, pendapatan operasional bank mencapai Rp 179,7 miliar, tumbuh 184,7% secara year-on-year (YoY).
Tingginya pertumbuhan pendapatan operasional bank disebabkan adanya penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan sebesar Rp 168,83 miliar. Pendapatan tersebut melejit empat kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 39,12 miliar.
Berdasarkan laporan publikasi bank, per 31 Maret 2024 penyaluran kredit perusahaan mencapai Rp 6,76 triliun. Angka tersebut turun tipis 1,6% dibandingkan kuartal I 2023 sebesar Rp 6,87 triliun.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengakui ada penurunan dari sisi penyaluran kredit, tapi outstanding kredit kredit digital mencapai Rp 1,32 triliun, tumbuh 74,6% YoY. Pada kuartal I 2023, penyaluran kredit digital anak usaha BRI ini baru sebesar Rp 756 miliar.
Pengumpulan dana pihak ketiga Bank Raya hingga kuartal I tahun ini mencapai Rp 8,05 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 8,75 triliun. Untuk simpanan digital, Bank Raya mencatat pertumbuhan 27,48% menjadi Rp 905,6 miliar.
3. Allo Bank Indonesia
Emiten bank digital milik pengusaha Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), membukukan laba bersih Rp 111,48 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Perolehan laba tersebut meningkat 23% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 90,49 miliar.
Seiring dengan kenaikan ini, perolehan laba per saham dasar naik dari sebelumnya Rp 16,66 menjadi Rp 20,59 per lembarnya.
Allo Bank membukukan pendapatan bunga bersih Rp 263 miliar, meningkat dari periode sama tahun sebelumnya Rp 237,08 miliar.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan bunga, beban operasional emiten bersandi BBHI in juga naik menjadi Rp 146 miliar dari kuartal pertama 2023 senilai Rp 116,56 miliar.
Perseroan menyalurkan kredit senilai Rp 6,76 triliun, lebih rendah dari penyaluran kredit pada triwulan pertama 2023 senilai Rp 7,32 triliun.
Penyaluran kredit itu disalurkan kepada pihak ketiga Rp 6,58 triliun, turun dari kuartal pertama tahun lalu Rp 7,13 triliun. Sedangkan, penyaluran kredit kepada pihak berelasi stabil pada kisaran Rp 250 miliar.
Total aset perusahaan turun tipis menjadi Rp 12,74 triliun dari sebelumnya Rp 12,75 triliun. Nilai ini terdiri dari total liabilitas Rp 5,73 triliun dan total ekuitas Rp 7 triliun.