BSI Luncurkan Sukuk Sustainability, Tawarkan Imbalan hingga 7,20%
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI merilis sukuk berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) pertama di Indonesia. Sukuk sustainability BSI atau sukuk mudharabah berkelanjutan I Tahap I ini akan diterbitkan senilai Rp 3 triliun.
Untuk menarik minat investor, BSI menawarkan imbal hasil (imbalan) yang menarik di kisaran 6,40% hingga 7,20% per tahun. Perusahaan menargetkan bisa meraup total dana hingga Rp 10 triliun dalam beberapa tahap penerbitan sukuk berkelanjutan ini.
BSI menggandeng enam sekuritas dalam penerbitan sukuk sustainability ini. Mereka adalah PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Maybank Sekuritas, PT Mega Capital Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bertindak selaku wali amanat dalam penerbitan sukuk sustainability ini.
Sukuk mudharabah tersebut terdiri atas tiga seri dengan rincian sebagai berikut:
- Seri A: Jumlah pokok obligasi Seri A dengan tingkat imbalan sebesar 6,40–7,10% dan jangka waktu 370 hari.
- Seri B: Jumlah pokok obligasi Seri B dengan tingkat imbalan 6,45%–7,15% dan jangka waktu dua tahun.
- Seri C: Jumlah pokok obligasi Seri C dengan tingkat imbalan tetap sebesar 6,50%–7,20% dan jangka waktu tiga tahun.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa pada tahap pertama penerbitan sukuk ini, BSI telah mendapatkan izin dari OJK melalui POJK Nomor 18 Tahun 2023. BSI berkomitmen untuk terus aktif dalam aksi mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan melalui program dan pembiayaan yang berfokus pada sustainable financing. Selain itu, BSI juga siap mendorong transisi menuju ekonomi hijau melalui implementasi instrumen keuangan syariah yang berfokus pada ESG.
Efek syariah dengan aset kegiatan usaha yang menjadi aset dasar (underlying) sukuk ini mencakup pembiayaan dengan kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS). Instrumen tersebut menawarkan nilai tambah bagi investor dengan memberikan manfaat besar dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Kehadiran sukuk sustainability ini merupakan inovasi yang dapat memperkaya instrumen keuangan syariah di Indonesia,’’ tutur Hery dalam Public Expose Sukuk Sustainability BSI di Jakarta, Rabu (15/5).
Instrumen Investasi untuk Memitigasi Perubahan Iklim
Selain itu, Hery Gunardi menyebutkan bahwa inovasi ini merupakan instrumen yang mengedepankan keberlanjutan ekonomi dan menunjukkan kontribusi BSI dalam mitigasi perubahan iklim. Hal itu juga demi mewujudkan pembangunan ekonomi hijau seiring dengan memberikan manfaat kepada umat.
Hery Gunardi berharap sukuk ESG ini dapat diserap investor institusi dan ritel termasuk kalangan muda dan Gen-Z. ‘’Instrumen ini dapat dimiliki mulai dari Rp 5 juta per unit sehingga terjangkau oleh kaum muda yang baru belajar investasi,’’ lanjutnya.
Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per September 2023 menunjukkan saat ini investor pasar modal di Indonesia didominasi oleh milenial dan Gen Z yang berusia 30 tahun ke bawah dan 31–40 tahun dengan jumlah mencapai lebih dari 80%. Hingga Maret 2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp 59,19 triliun yang terbagi atas kategori KUBL sebesar Rp 12,57 triliun dan KUBS sebesar Rp 46,62 triliun.
Berikut jadwal penerbitan sukuk sustainability BSI:
- Masa penawaran awal: 15–30 Mei 2024
- Perkiraan pernyataan efektif dari OJK: 7 Juni 2024
- Periode penawaran umum: 11–12 Juni 2024
- Penjatahan: 13 Juni 2024
- Pembayaran dari investor: 13 Juni 2024
- Pembayaran dari JLU ke penerbit: 14 Juni 2024
- Distribusi: 14 Juni 2024
- Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI): 19 Juni 2024