Ada Risiko, Muhammadiyah Alihkan Simpanan dari BSI ke Bank Syariah Ini

Patricia Yashinta Desy Abigail
6 Juni 2024, 11:51
Umat Islam melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Machfudz Jalan Mulyorejo Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (10/3/2024). Warga Muhammadiyah di kawasan tersebut menggelar shalat Tarawih pertama pada Minggu (10/3).
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/tom.
PP Muhammadiyah memindahkan simpanannya dari BSI ke bank syariah lain.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Organisasi masyarakat (ormas) keagamaan Muhammadiyah akan memindahkan dananya ke sejumlah bank non pelat merah dari sebelumnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). 

Melansir pengumuman Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diterbitkan pada 30 Mei 2024, pihaknya menunjuk Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, hingga bank-bank syariah daerah. 

Pengumuman ini ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto dan Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti dengan memo yakni konsolidasi dana. 

Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan, penunjukkan sejumlah bank tersehut untuk menindaklanjuti pertemuan bersama PP Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) mengenai konsolidasi keuangan di lingkungan AUM. 

“Dengan ini kami minta dilakukan rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan di BSI dengan pengalihan di bank syariah lain yang sudah bekerja sama dengan baik dengan Muhammadiyah,” tulis pengumuman resmi Muhammadiyah, dikutip Kamis (6/6). 

Penarikan ini juga melibatkan juga ranah perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam pengumuman resmi Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilibang) PP Muhammadiyah yang diterbitkan 31 Mei 2024. 

“Meminta rektor/ketua/direktur Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk segera menyampaikan laporannya paling lambat 10 Juni 2024,” tulis pengumuman tersebjt yang ditampilkan oleh akun instagram @kabarmuhammadiyah, dikutip Kamis (6/6)

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menjelaskan alasan pihaknya menarik dana dari BRIS. Anwar mengatakan penempatan dana organisasi tersebut terlalu besar di BRIS, sehingga perlu disebar ke bank syariah lainnya.

"Secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6).

Anwar mengatakan dengan penumpukan dana yang terlalu besar, dikhawatirkan bank syariah lain tak bisa berkompetisi dengan BRIS.

"Bila hal ini terus berlangsung, maka persaingan di antara perbankan syariah tak akan sehat," katanya. Anwar mengatakan Muhammadiyah berkomitmen untuk mendukung perbankan syariah. Salah satu bentuknya adalah menciptakan persaingan antara bank syariah.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...