Pertaruhan MicroStrategy di Bitcoin Berhasil Kalahkan Warren Buffett

Hari Widowati
12 Agustus 2024, 11:55
Nilai saham MicroStrategy naik 1.000% sejak membeli Bitcoin pertamanya pada 2020.
shutterstock
Nilai saham MicroStrategy naik 1.000% sejak membeli Bitcoin pertamanya pada 2020.
Button AI Summarize

Nilai saham MicroStrategy naik 1.000% sejak membeli Bitcoin pertamanya pada 2020. Sementara itu, Warren Buffett dan Berkshire Hathaway ketinggalan kereta karena tidak berinvestasi di Bitcoin maupun aset kripto lainnya.

MicroStrategy, perusahaan teknologi yang gencar berinvestasi di kripto, membeli Bitcoin pertamanya pada 10 Agustus 2020. MicroStrategy menjadi perusahaan publik pertama yang mengadopsi mata uang kripto sebagai aset cadangan treasury utamanya. Empat tahun kemudian, langkah berani tersebut telah berkembang menjadi strategi yang menentukan bagi perusahaan. Bahkan, melampaui keuntungan Berkshire Hathaway milik Warren Buffett.

Menurut catatan Cointelegraph, MicroStrategy menjaring keuntungan dari Bitcoin (BTC) sebesar US$5,38 miliar (Rp 85,97 triliun). Pada 10 Agustus 2024, MicroStrategy memiliki 226.500 BTC senilai US$13,77 miliar (Rp 220,05 triliun) dalam bentuk cadangan.

Bitcoin tersebut diperolehnya dengan biaya rata-rata sekitar US$37.000 (Rp 59,13 juta). Dengan Bitcoin yang saat ini diperdagangkan sekitar US$60,500 (Rp 966,8 juta), MicroStrategy sekarang memiliki keuntungan yang belum direalisasikan sekitar US$5.38 miliar (Rp 85,97 triliun).

Terlepas dari keuntungan yang besar, perusahaan Michael Saylor itu tetap mempertahankan kepemilikan Bitcoin-nya. MicroStrategy memilih untuk tidak melikuidasi aset yang terkumpul. Perusahaan ini telah menyatakan niatnya untuk terus mengumpulkan Bitcoin, yang dibuktikan dengan pembelian terakhirnya pada 1 Agustus.

Michael Saylor mengalahkan Warren Buffett

Nilai saham MicroStrategy melonjak sekitar 1.000% sejak Agustus 2020, setelah pasar merespons pembelian Bitcoin secara bullish. Sebagai perbandingan, kenaikan harga saham perusahaan itu 1,5 kali lebih tinggi dari pengembalian BTC dan 16,25 kali lebih tinggi dari pengembalian indeks S&P 500 (SPX) pada periode yang sama.

Sementara itu, saham Berkshire Hathaway Kelas A milik Warren Buffett, telah berkinerja buruk secara signifikan dibandingkan dengan MicroStrategy sejak pembelian Bitcoin. Harga saham Berkshire Hathaway hanya naik 104,75% selama periode ini. Sikap negatif Buffett yang terus-menerus terhadap Bitcoin membuat Berkshire tidak menjajaki investasi kripto.

Pada 2018, Buffett menyebut Bitcoin sebagai racun tikus yang sangat mematikan. Rekan dekatnya, mendiang Charlie Munger, melangkah lebih jauh dan meramalkan bahwa harga BTC akan jatuh ke titik nol. Munger menyebut Bitcoin sebagai produk yang menjijikkan, dalam pernyataannya pada tahun 2021.

Namun, Bitcoin dan MicroStrategy memiliki kinerja yang lebih baik daripada kepemilikan saham teratas Buffett, yaitu Apple, American Express, dan Bank of America, dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa pialang telah menyatakan niat mereka untuk menjual saham MicroStrategy. Perusahaan investasi Kerrisdale Capital berargumen bahwa saham tersebut diperdagangkan dengan "premi yang tidak dapat dibenarkan" terhadap Bitcoin.

"Bisnis perangkat lunak bernilai satu miliar, mungkin satu miliar [poin] lima, di suatu tempat di antara keduanya. Itu tidak terlalu berharga," kata Sahm Adrangi, Kepala Investasi di Kerrisdale Capital, kepada Cointelegraph, pada Senin (12/8).

Ia menilai harga Bitcoin harus naik agar nilai perusahaan meningkat. Jika Bitcoin turun, nilai perusahaan akan turun. "Saham MicroStrategy harus diperdagangkan pada nilai Bitcoin. Argumen kami adalah jual MicroStrategy, beli Bitcoin," kata Adrangi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...