Emas Menuju Level Tertinggi Baru Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Hari Widowati
20 Agustus 2024, 07:46
Harga emas telah mencapai level tertinggi baru menjelang keputusan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.
Harga emas telah mencapai level tertinggi baru menjelang keputusan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Button AI Summarize

Harga emas telah mencapai level tertinggi baru menjelang keputusan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Para analis memperkirakan harga logam mulia ini akan mencapai US$3.000 (Rp 46,56 juta) per ounce pada tahun depan.

Harga emas spot bertahan di rekor tertinggi sesi terakhir di US$2.508,14 (Rp 38,9 juta) per ounce, menurut data dari FactSet, pada Senin (19/8). Sementara itu, harga emas berjangka AS melonjak 0,16% untuk mencetak rekor baru di US$2.540,8 (Rp 39,4 juta) per ounce pada jam-jam perdagangan Asia hari Senin (19/8), memperpanjang kenaikan dari hari Jumat.

“2024 adalah tahun di mana emas seharusnya mencapai beberapa level tertinggi,” kata Sabrin Chowdhury, kepala analisis komoditas di BMI, seperti dikutip CNBC. Menurutnya, kenaikan harga emas dipicu oleh ketidakpastian karena tahun 2024 merupakan tahun pemilihan umum, serangan Ukraina ke Rusia baru-baru ini, dan meningkatnya konflik geopolitik di Timur Tengah.

Israel dan Iran tampaknya berada di ambang konflik langsung setelah Iran bersumpah untuk membalas setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal bulan ini. Israel telah menempatkan militernya dalam keadaan siaga tinggi. AS mengirim sebuah kelompok kapal induk dan kapal selam berpeluru kendali ke wilayah tersebut untuk mendukung pertahanan sekutunya.

Penurunan Suku Bunga The Fed

Faktor lain yang mendorong harga emas batangan adalah meningkatnya peluang penurunan suku bunga Fed pada bulan September. Pertemuan Fed pada bulan Juli meningkatkan kepercayaan investor bahwa penurunan suku bunga bulan depan sudah di depan mata.

“Setelah Fed mulai menurunkan suku bunga, kemungkinan bulan depan, emas dapat mencapai US$2.700 (Rp 41,9 juta) per ounce,” kata analis BMI. Analis lain juga memiliki sentimen bullish yang sama.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk membeli emas, membuatnya lebih menarik. Emas bersaing dengan aset safe haven lainnya, seperti obligasi pemerintah AS (US treasury).

Suku bunga yang lebih rendah juga menekan dolar AS, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Analis Citi mengatakan sentimen investor emas tampaknya akan meningkat dalam jangka waktu tiga hingga enam bulan ke depan.

Bank tersebut menambahkan bahwa mereka melihat target US$3.000 (Rp 46,56 juta) per ounce pada pertengahan 2025, dan perkiraan harga rata-rata kuartal keempat sebesar US$2.550 (Rp 39,57 juta) per ounce.

Para pedagang juga akan memperhatikan simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole minggu ini. Simposium tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan yang lebih besar tentang prospek suku bunga, dengan Gubernur The Fed Jerome Powell yang akan berbicara pada pertemuan tersebut.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...