JPMorgan Prediksi Bitcoin dan Emas Bakal Melejit Jika Trump Menang Pilpres AS
Analis JPMorgan mengatakan harga Bitcoin dan emas dapat mengalami kenaikan yang signifikan jika Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, memenangkan pemilu AS. Investor retail semakin banyak yang mengadopsi debasement trade atau perdagangan yang merendahkan nilai dengan berinvestasi pada aset-aset ini.
Strategi investasi yang berfokus pada perlindungan terhadap potensi devaluasi mata uang ini mulai populer di kalangan investor retail menjelang pemilu. “Investor retail tampaknya merangkul debasement trade dengan cara yang lebih kuat dengan membeli ETF Bitcoin dan emas,” kata analis JPMorgan dalam risetnya, seperti dikutip Investing.com, Kamis (31/10).
JPMorgan menjelaskan ETF Bitcoin spot telah mengalami arus masuk yang kuat, dengan lebih dari US$1,3 miliar (Rp 20,4 triliun) masuk ke dalam dana ini hanya dalam dua hari terakhir.
Sepanjang bulan Oktober, arus masuk dana ke ETF Bitcoin spot mencapai US$4,4 miliar (Rp 69,14 triliun). Oktober menjadi bulan terbesar ketiga untuk arus masuk bersih ke dalam ETF Bitcoin spot sejak diluncurkan pada Januari tahun ini.
JPMorgan mengatakan peningkatan minat terhadap kripto meluas ke meme dan token berbasis AI, yang kapitalisasi pasarnya baru-baru ini melonjak.
Di pasar emas, JPMorgan mengatakan ada tren yang serupa dengan tren di pasar kripto. Arus masuk dana ke ETF emas terus berlanjut karena didorong oleh investor retail. Adapun investor institusional tampaknya lebih berhati-hati, menahan diri pada posisi berjangka baru.
Harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir turun 4,5% ke level US$69.363 (Rp 1,09 miliar). Harga emas di pasar spot turun 1,46% ke level US$2.747 (Rp 43,17 juta) per ounce sedangkan harga emas berjangka naik 0,3% ke level US$ 2.757 (Rp 43,33 juta) per ounce.