Dikabarkan Bakal IPO, Ini Tanggapan Tokocrypto
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan ada perusahaan kripto yang berencana mencatatkan sahamnya alias melaksanakan initial public offering atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beredar kabar bahwa perusahaan kripto itu adalah Tokocrypto.
"Perusahaan tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut terkait kabar yang beredar," kata VP Corporate Communication Tokocrypto Rieka Handayani kepada Katadata.co.id, Senin (16/12).
Saat ini, Tokocypto membuka peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendorong pengembangan bisnis dan industri kripto secara keseluruhan. Apalagi, menurut Rieka, Tokocypto telah berhasil mencapai profitabilitas melebihi target perusahaan.
"Ke depan, langkah strategis kami akan tetap sejalan dengan visi untuk memperkuat ekosistem kripto yang inklusif dan berdaya saing, serta mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi sebelumnya menyatakan ada calon emiten yang bergerak di industri kripto sedang dalam proses IPO.
"OJK sedang dalam proses penelaahan beberapa calon emiten, yang salah satunya memang ada yang bergerak di industri kripto," kata Inarno.
Namun, Inarno belum bisa menyebutkan informasi detail perusahaan tersebut. OJK baru bisa mengumumkan informasi itu setelah masing-masing calon emiten memperoleh izin publikasi untuk melakukan bookbuilding atau proses penentuan harga saham.
"Terkait dengan detail nama perusahaan, jumlah aset ataupun nilai penawaran umum yang akan dilakukan masih belum dapat kami sampaikan," tuturnya.
Perusahaan Kripto Bersiap IPO dengan Target Pendanaan Rp 1 Triliun
Sebelumnya, Direktur Utama Datindo Entrycom, E Agung Setiawati, mengungkapkan perusahaannya telah menerima mandat dari sebuah perusahaan kripto untuk bertindak sebagai Biro Administrasi Efek (BAE).
Ia menyebut hal itu untuk mempersiapkan calon emiten kripto tersebut menjadi perusahaan tercatat di BEI. Ia mengklaim jika Datindo menjadi BAE, ukuran IPO dan dana yang diincar oleh calon emiten itu dipastikan bernilai besar.
“Untuk yang kripto ini paling incar dana (dari IPO) Rp 1 triliun,” kata Wati saat ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (5/12).
Wati mengatakan perusahaan kripto itu telah menunjuk Ciptadana Sekuritas dan Mandiri Sekuritas untuk menjadi penjamin pelaksana emisi pencatatan sahamnya. Namun, ia enggan membeberkan nama perusahaan yang akan melantai di BEI tersebut. Ia hanya menyebut perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan, bukan aplikasi.