AS Ikut Campur Serang Iran, Rupiah Terancam Melemah

Rahayu Subekti
19 Juni 2025, 09:50
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.528,5 atau menguat 0,20 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebel
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.528,5 atau menguat 0,20 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah terancam melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Hal ini dipicu tertahannya pelemahan dolar AS di tengah memanasnya konflik antara Israel dan Iran.

“Konflik Timur Tengah masih panas dengan turut campurnya AS menekan Iran, mendorong kekhawatiran pasar,” kata pengamat mata uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Kamis (19/6).

Ariston menjelaskan, pasar khawatir ekonomi global akan terganggu. Selain itu juga harga minyak mentah sudah naik 17% sehingga dolar AS berpeluang menguat lagi terhadap nilai tukar lainnya.

“Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp 16.380 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp 16.300 per dolar AS hari ini,” ujar Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.355 per dolar AS. Level ini melemah 42,5 poin atau 0,26% dari penutupan sebelumnya.

Keputusan Federal Reserve alias The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,25%-4,5%. Ariston menyebut pernyataan The Fed semalam tidak se-dovish yang diekspektasikan pasar.

“Memang The Fed masih memberi sinyal pemangkasan dua kali tahun ini tapi juga menegaskan akan dilakukan dengan tidak terburu-buru,” ujar Ariston.

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memproyeksikan pelemahan rupiah. Lukman mengatakan penguatan dolar AS terjadi setelah dalam FOMC, Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga.

Lukman menjelaskan, The Fed masih membuka peluang penurunan suku bunga acuan pada tahun ini namun secara perlahan. Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.350 per dolar AS. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...