Rupiah Berpeluang Menguat Terbatas, Investor Waspadai Data Pekerjaan AS
Nilai tukar rupiah diperkirakan akan melanjutkan penguatan terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Namun, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan penguatan tersebut masih akan terbatas.
“Penguatan akan terbatas, investor cenderung wait and see menantikan serangkaian data pekerjaan AS pekan ini, terutama non farm payrolls (NFP),” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (30/9).
Ia menambahakan saat ini dolar AS juga masih tertekan karena kekhawatiran shutdown pemerintah AS. Untuk itu, Lukma memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp 16.600 per dolar AS hingga Rp 16.700 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.687 per dolar AS. Level ini melemah 7 poin atau 0,04% dari penutupan sebelumnya.
Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memproyeksikan hal yang sama. “Semoga hari ini rupiah kembali terapresiasi ke level Rp 16.600 per dolar AS,” ujar Fikri.
Fikri mengatakan penguatan rupiah ini didukung juga oleh data domestik. Khususnya lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) yang diharapkan kembali positif.
Fikri menambahkan, aliran modal asing yag keluar juga mulai berkurang dan mempengaruhi penguatan rupiah. “Hal ini terlihat seiring peningkatan rate deposito dolar AS,” kata Fikri.
