Rupiah Berpeluang Menguat Terbatas, Investor Waspadai Data Pekerjaan AS

Rahayu Subekti
30 September 2025, 10:22
rupiah
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sg
Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo, Melawai, Jakarta, Senin (15/9/2025). Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin (15/9) di Jakarta melemah sebesar 33,50 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.408 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.375 per dolar AS.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah diperkirakan akan melanjutkan penguatan terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Namun, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan penguatan tersebut masih akan terbatas. 

“Penguatan akan terbatas, investor cenderung wait and see menantikan serangkaian data pekerjaan AS pekan ini, terutama non farm payrolls (NFP),” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (30/9). 

Ia menambahakan saat ini dolar AS juga masih tertekan karena kekhawatiran shutdown pemerintah AS. Untuk itu, Lukma memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp 16.600 per dolar AS hingga Rp 16.700 per dolar AS. 

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka    melemah pada level Rp 16.687 per dolar AS. Level ini melemah 7 poin atau 0,04% dari penutupan sebelumnya. 

Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memproyeksikan hal yang sama. “Semoga hari ini rupiah kembali terapresiasi ke level Rp 16.600 per dolar AS,” ujar Fikri. 

Fikri mengatakan penguatan rupiah ini didukung juga oleh data domestik. Khususnya lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) yang diharapkan kembali positif. 

Fikri menambahkan, aliran modal asing yag keluar juga mulai berkurang dan mempengaruhi penguatan rupiah. “Hal ini terlihat seiring peningkatan rate deposito dolar AS,” kata Fikri. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...