Beban Cukai dan Pajak Rokok Meningkat, Laba Gudang Garam Turun 10,74%
PT Gudang Garam Tbk mencatatkan penurunan kinerja sepanjang semester I 2020, dengan raihan laba bersih turun 10,74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba disebabkan karena kenaikan cukai rokok menggerus kinerja pendapatan.
Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/7), pendapatan Gudang Garam sepanjang semester I 2020 tercatat sebesar Rp 53,65 triliun. Jumlah ini naik 2,23% dibandingkan raihan pendapatan semester I 2019, yang sebesar Rp 52,74 triliun.
Produk sigaret kretek mesin tercatat mendominasi komposisi pendapatan Gudang Garam sepanjang semester I 2020, dengan raihan sebesar Rp 48,79 triliun. Nominal ini tercatat naik 1,07% dibandingkan semester I 2019, yang sebesar Rp 48,28 triliun.
Pendapatan perseroan juga ditunjang oleh kenaikan penjualan produk sigaret kretek tangan dan kertas karton, dengan capaian masing-masing Rp 4,21 triliun dan 581,17 miliar. Keduanya tercatat naik masing-masing 11,06% dan 12,81% dibandingkan semester I 2019.
Sementara, pendapatan Gudang Garam dari produk rokok klobot sepanjang semester I 2020 tercatat sebesar Rp 12,8 miliar, turun 13,26% dibandingkan semester I 2019.
Meski mencatatkan angka penjualan cukup tinggi, kinerja perseroan tergerus oleh kenaikan beban pokok pendapatan. Sepanjang semester I 2020, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 44,99 triliun, naik 5,15% dibandingkan semester I 2019.
Gudang Garam sebenarnya berhasil menurunkan beban produksi sepanjang semester I 2020, menjadi Rp 8,83 triliun dari sebelumnya Rp 9,75 triliun pada semester I 2019. Namun, adanya kenaikan pada pos pita cukai, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan pajak rokok membuat beban pokok perseroan naik signifikan.
Sepanjang semester I 2020, perseroan mencatat beban untuk pita cukai, PPN dan pajak rokok sebesar Rp 35,77 triliun. Jumlah ini, naik 6,7% dibandingkan beban yang dikeluarkan pada semester I 2019, yakni sebesar Rp 33,52 triliun.
Padahal, sepanjang semester I 2020 Gudang Garam juga berhasil menurunkan beban penjualan sebesar 15,8% menjadi Rp 2,12 triliun, dari sebelumnya pada semester I 2019 sebesar Rp 2,52 triliun. Kemudian, pos beban umum dan administrasi juga tercatat turun 6,21% menjadi Rp 1,43 triliun.
Namun karena peningkatan beban pokok penjualan, laba bersih perseroan sepanjang semester I 2020 turun 10,74% menjadi Rp 3,82 triliun. Sebelumnya, pada semester I 2019, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 4,28 triliun.