Beban Keuangan Naik, Rugi Lippo Karawaci Membengkak Jadi Rp 2,2 T

Image title
2 November 2020, 12:59
lippo, grup lippo, lippo group, lippo karawaci, siloam hospital, bisnis lippo, bisnis properti lippo, lippo karawaci rugi
Donang Wahyu | Katadata
Lippo

Rugi yang dialami PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membengkak menjadi Rp 2,34 triliun pada triwulan III 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,72 triliun. Padahal, pendapatan perusahaan milik keluarga Riady ini mengalami pertumbuhan secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Lippo melalui keterbukaan informasi, Senin (2/11), tercatat pendapatan perusahaan mencapai Rp 8,58 triliun hingga September 2020. Pendapatannya naik tipis 0,25% dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu Rp 8,56 triliun.

Kenaikan pendapatan ditopang oleh bisnis pembangunan real estat yang tumbuh hingg 46,14% menjadi Rp 2,36 triliun pada triwulan III 2020. Kenaikan ini berasal dari pendapatan bisnis apartemen yang tumbuh hingga 94,2% menjadi Rp 1,37 triliun. Namun, porsi bisnis ini terhadap total pendapatan tidak terlalu besar.

Penyumbang pendapatan terbesar Lippo Karawaci paling besar adalah bisnis kesehatan. Pendapatan sektor ini mengalami penurunan hingga 4,1% menjadi Rp 5 triliun hingga September 2020. Salah satu anak usaha Lippo di bisnis kesehatan adalah PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

Dalam laporan keuangannya pada triwulan III 2020, pendapatan Siloam mengalami penurunan dari bisnis rawat inap. Sub jumlah pendapatan dari rawat inap senilai Rp 2,77 triliun, turun 9,89% secara tahunan.

Penurunan pendapatan menjadi salah satu penyebab Siloam mengalami kerugian hingga Rp 43,01 miliar pada triwulan III 2020. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, mampu mengantongi laba senilai Rp 53,81 miliar. Sementara, sub jumlah pendapatan dari rawat jalan naik 4,22% menjadi Rp 2,22 triliun.

CGS-CIMB Securities International dalam risetnya memperkirakan volume pasien pada sisa akhir tahun ini bisa saja pulih karena dibukanya kembali ekonomi dan permintaan yang sebelumnya terpendam akibat pandemi Covid-19. Tren pasien Covid-19 melambat karena kasus harian baru yang dilaporkan telah berangsur-angsur mereda. Namun, pasien non-Covid bisa mendukung pemulihan bisnis rumah sakit.

"Dengan asumsi tren pertumbuhan volume pasien pada triwulan IV 2020 mirip dengan triwulan III 2020, volume pasien triwulan IV 2020 harusnya bisa naik 2% secara year on year," kata tim riset CGS-CIMB Securities International, dikutip Senin (2/11).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...