Gudang Garam Bantah Kabar Diakuisisi Japan Tobacco, Saham Turun 1,3%
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menampik kabar yang beredar terkait rencana diakuisisi oleh Japan Tobacco. Kabar tersebut berhembus di kalangan pelaku pasar sejak beberapa hari yang lalu dan sempat mempengaruhi harga saham Gudang Garam.
"Dengan ini kami informasikan bahwa sampai dengan tanggal surat penjelasan ini disampaikan, tidak terdapat pembicaraan mengenai merger dan akuisisi antara perseroan dengan Japan Tobacco atau perusahaan asing lainnya," kata Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman dalam keterbukaan informasi, Rabu (7/7).
Kabar tersebut muncul di kalangan pelaku pasar dalam grup aplikasi pesan Whatsapp sejak 28 Juni 2021. Pada perdagangan hari itu, harga saham Gudang Garam ditutup naik signifikan hingga 5,16% ke level 40.750. Kenaikan tidak berhenti sampai di situ, keesokan harinya harganya naik hingga 6,75% menjadi Rp 43.500 per saham.
Pada perdagangan 30 Juni 2021, harga saham Gudang Garam kembali mengalami kenaikan hingga 1,61% menjadi Rp 44.200. Memasuki bulan baru, pada perdagangan 2 Juli 2021 harganya kembali meroket hingga 6,9% menjadi Rp 47.250.
Namun, memasuki awal pekan ini, harga saham Gudang Garam ditutup anjlok hingga 6,98% menjadi Rp 43.950 per saham karena kabar akuisisi ini masih buram. Penurunan juga berlanjut pada perdagangan 6 Juli 2021 sebesar 5,75% menjadi Rp 41.425 per saham dan hari ini 7 Juli 2021 turun 1,39% menjadi Rp 40.850 per saham.
CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menanggapi rumor terkait dengan ketertarikan Japan Tobacco mengakuisisi Gudang Garam. Berdasarkan riset tertulis, mengakuisisi Gudang Garam dapat menelan biaya sebanyak US$ 10-15 miliar atau Rp 80.000-113.000 per saham.
CGS-CIMB Sekuritas menilai Japan Tobacco merupakan perusahaan yang paling mungkin membeli Gudang Garam. "Dari perspektif strategis (Japan Tobacco) serta sudah mengenal baik keluarga pengendali Gudang Garam," dikutip dari riset CGS-CIMB Sekuritas yang terbit pada 28 Juni 2021.
Dalam riset itu disebutkan, Japan Tobacco sangat agresif dalam melakukan akuisisi. Tercatat, perusahaan asal Jepang itu sudah mengakuisisi delapan perusahaan dalam 8 tahun terakhir, termasuk Mighty Corporation (Filipina), Donskoy Tabak (Rusia), dan Akij Group (Bangladesh). Japan Tobacco mendominasi pasar rokok Jepang dengan pangsa pasar 61,5% pada 2016.