Pan Brothers Targetkan Omzet dan Laba Single Digit 2022, Ini Alasannya

Andi M. Arief
15 Desember 2021, 17:46
Pan Brothers
Katadata
Pabrik Tekstil Pan Brothers

PT Pan Brothers Tbk menargetkan pendapatan maupun laba bersih akan tumbuh setidaknya single digit pada 2022. Hal ini ditopang oleh penerapan bea masuk tindak pengamanan (BMTP) atau safeguard tahun depan dan penjualan merek-merek garmen internasional. 

Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto meyakini kinerja penjualan dalam negeri pada 2022 akan meningkat, seiring penerapan kebijakan safeguard tahun depan.

Safeguard merupakan tindakan pengamanan berupa pembatasan perdagangan internasional untuk melindungi pasar domestik dari luapan impor yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap industri domestik. 

Selain itu, menurut Anne, pertumbuhan penjualan Pan Brothers juga akan didorong oleh beberapa merek garmen internasional, seperti Adidas, Uniqlo, dan The North Face. 

"Pada tahun depan, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih antara satu digit dengan nilai yang tinggi hingga dua digit dengan nilai yang rendah," ujar Anne dalam paparan publik perseroan, Rabu (15/12).

Adapun, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini akan bergantung pada performa pengapalan selama tiga minggu terakhir 2021. 

Emiten tekstil dan produk tekstil (TPT) berkode PBRX ini menghitung pendapatan dengan asumsi produk perseroan telah berada di atas kapal atau free on board (FoB). Minimnya ketersediaan kontainer maupun kapal saat ini membuat sebagian produk perseroan belum terhitung sebagai pendapatan perseroan. 

"Kontainer belum bisa didatangkan oleh buyer (pembeli) kita, tapi kami akan terus monitor. Makanya, ini (masa) krusial tiga pekan terakhir (2021) ini karena sebagian besar garmen PBRX di kawasan berikat," kata Anne. 

Hingga kuartal III 2021, penjualan PBRX telah mencapai US$ 507,8 juta dengan laba kotor senilai US$ 59,9 juta atau tumbuh 11,8% secara tahunan dari sekitar US$ 53,57 juta. Adapun, laba bersih tercatat naik 3,3% menjadi US$ 16,6 juta. 

Anne mengatakan sekitar 97% dari total penjualan perseroan berasal dari kinerja ekspor. Sekitar 7% merupakan ekspor produk perseroan ke dalam negeri. 

Penjualan PBRX ke dalam negeri termasuk ekspor lantaran mayoritas produk perseroan berada di kawasan berikat. Dengan kata lain, penjualan produk PBRX ke dalam negeri harus ditambah bea masuk dan biaya lain seperti produk luar negeri yang masuk ke pasar domestik. 

Pada kuartal II 2022, perseroan akan menerbitkan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Hal ini menjadi bagian dari proses restrukturisasi dengan para kreditur. 

"(Strategi restrukturisasi) short term-nya (jangka pendeknya) adalah right issue untuk ketergantungan modal kerja ke perbankan less (berkurang)Dan kami baru amortisasi pada tahun kedua," kata Anne. 

Dengan kata lain, PBRX baru mulai proses pelunasan utang pada tahun kedua perpanjangan utang. Jika perjanjian restrukturisasi disetujui sebelum tahun ini berakhir, PBRX baru mulai mencicil utang dengan nilai total US$ 309,6 juta pada 2023. 

Anne mengatakan salah satu perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur adalah perpanjangan masa jatuh tempo rata-rata hingga 2 tahun. Secara rinci, jatuh tempo kredit sindikasi dan bilateral diperpanjang 2 tahun, sedangkan pinjaman dalam bentuk notes diperpanjang 4 tahun. 

Proses restrukturisasi dinilai telah menembus level 90% lantaran Pengadilan Singapura telah melakukan pengambilan suara kepada para kreditur pada 7 Desember 2021 melalui Morrow Sodali Liimited. Hasilnya, mayoritas kreditur di setiap platform menyetujui skema yang diajukan perseroan. 

Oleh karena itu, perseroan akan mengucurkan belanja modal senilai US$ 10 juta hingga US$ 15 juta pada 2022. Sebagian kecil dana belanja modal akan didapatkan dari penghimpunan HMETD tahun depan senilai US$ 50 juta. 

Belanja modal yang dilakukan perseroan adalah penambahan fitur otomatisasi dan digitalisasi pada proses produksi perseroan. Selain itu, perseroan juga akan menambah shift dari posisi saat ini sebanyak dua kali menjadi tiga kali. 

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...