Indofarma Pinjam Rp 355 Miliar ke Induk Usaha untuk Bayar Utang
PT Indofarma Tbk (INAF) akan memperoleh pinjaman dana sebesar Rp 355 miliar dari induk usahanya, PT Bio Farma (Persero). Atas aksi korporasi ini, perusahaan akan meminta persetujuan dari para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar 31 Mei mendatang.
Pinjaman dari Bio Farma tersebut memiliki jangka waktu enam tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian pembiayaan pemegang saham, dengan suku bunga 6,15% per tahun.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indofarma menyatakan pinjaman tersebut akan digunakan untuk menutupi pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri dan PT Indofarma Global Medika. Sisanya, akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
“Dengan dilakukannya rencana transaksi tersebut, maka perseroan dan entitas anak perseroan dapat menutup pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri Perseroan dan PT Indofarma Global Medika, serta kebutuhan modal kerja perseroan,” tulis manajemen Indofarma dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (25/4).
Sebagaimana diketahui, Bio Farma dan Indofarma merupakan pihak terafiliasi. Bio Farma merupakan pemegang saham utama perseroan, dengan kepemilikan sebesar 80,66% saham.
Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 42/POJK.04/2022 dan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.02/2020.
Kemudian, transaksi ini juga termasuk dalam transaksi material karena nilai transaksi mencapai 69,84% dari ekuitas perseroan sehingga mencapai nilai material, dalam Peraturan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.
Manajemen Indofarma menjelaskan, alasan transaksi ini dilakukan seiring perseroan memerlukan modal kerja untuk mendukung rencana kerja, terutama dalam rangka mendukung percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan sesuai dengan program kerja holding BUMN farmasi.
"Selain itu, pinjaman dilakukan untuk membantu upaya pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19," lanjut manajemen.
Sebelumnya, perseroan juga telah mendapat dana segar dari Bio Farma sebesar Rp 199,86 miliar pada 31 Agustus tahun lalu. Adapun, pinjaman tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk mempercepat pengembangan dan kemandirian alat kesehatan serta pengembangan obat herbal.
Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 10 tahun dengan memperhatikan perjanjian Indofarma dengan perbankan. Suku bunganya 0% per tahun untuk tahun pertama sampai sembilan. Lalu sebesar 7,99% per tahun, untuk tahun kesepuluh jika posisi arus kas Indofarma sudah membaik.