Penjualan Naik, Indofood Raup Laba Rp 2,36 Triliun di Kuartal I 2022
Duo emiten Grup Indofood melaporkan pertumbuhan kinerja keuangan pada periode tiga bulan pertama tahun ini. PT Tbk (INDF) selaku perusahaan induk, membukukan laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemiilk entitas induk senilai Rp2,36 triliun.
Perolehan laba itu naik 36% dari periode yang sama dari tahun sebelumnya senilai Rp 1,73 triliun dengan marjin laba bersih yang meningkat 8,6%. Sedangkan, laba usaha naik 6% menjadi Rp5,20 triliun dari Rp4,91 triliun, dan marjin laba usaha turun menjadi 19,0% dari sebelumnya 20,0% pada kuartal pertama tahun 2021.
Perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 12% menjadi Rp27,45 triliun dari Rp24,55 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim mengatakan, di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini, Indofood berhasil mencatatkan kinerja yang positif di kuartal pertama tahun 2022 ini.
"Ke depannya, kami akan melanjutkan upaya mempertahankan kinerja Indofood di pasar dalam negeri maupun di luar negeri," kata Anthoni, dalam siaran pers, Selasa (31/5).
Hal ini dilakukan dengan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas, meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, serta tetap waspada terhadap perkembangan situasi.
Sementara itu, anak usaha Indofood, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada tiga bulan pertama tahun ini mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp1,94 triliun, naik 12% dari Rp1,74 triliun pada kuartal pertama tahun lalu.
Meksi begitu, produsen Indomie ini mencatatkan perolehan laba usaha turun 7% menjadi Rp3,53 triliun dari Rp3,82 triliun karena kenaikan harga berbagai komoditas, ICBP masih membukukan marjin laba usaha sebesar 20,6% dibandingkan dengan 25,3% di kuartal pertama tahun 2021.
Sampai dengan 31 Maret 2022, ICBP mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 14% menjadi Rp17,19 triliun dari Rp15,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Anthoni Salim mengungkapkan, perseroan menghadapi kenaikan harga bahan baku sebagai imbas dari situasi ekonomi global.
CEO ICBP ini menyebut, seiring dengan upaya perusahaan untuk menghadapi dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik yang sedang terjadi, prioritas ICBP di tahun ini adalah terus meningkatkan kinerja dengan mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas.
Pada perdagangan Senin ini, harga saham INDF dan ICBP masing-masing bergerak naik masing-masing sebesar 2,33% dan 0,29%. Nilai kapitalisasi pasar INDF mencapai Rp 57,95 triliun, sedangkan ICBP Rp 100 triliun.