Bank Neo Setujui Terbitkan 5 Miliar Saham Baru untuk Tambah Modal
Emiten bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), menyetujui penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 5 miliar saham. Hal ini disepakati pemegang saham dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan pada 21 Juli 2022.
Rencananya, dana yang diperoleh dari rights issue tersebut akan digunakan emiten bersandi BBYB tersebut untuk memperkuat modal inti perusahaan, pengembangan usaha berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.
Mengacu prospektus yang dipublikasikan perusahaandi keterbukaan infomasi BEI, nilai nominal peneriitan saham baru tersebut sebesar Rp 100 per saham. Adapun, perkiraan pelaksanaan rights issue tersebut tidak lebih dari setahun sejak diperolehnya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada prospektus tersebut juga disebutkan, perseroan juga akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam pelaksanaannya, Bank Neo akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 942,16 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Adapun, dana yang diperoleh dari private placement ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Manajemen menjelaskan, akibat dari penerbitan saham baru ini jumlah saham yang dikeluarkan oleh perseroan menjadi lebih banyak.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Bank Neo membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 416,73 miliar pada kuartal I 2022, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 50,27 miliar. Pendapatan bunga mengalami kenaikan sebesar 146% menjadi Rp 350,93 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 142,62 miliar.
Sementara itu, pendapatan bunga bersih yang diperoleh tumbuh 214% secara tahunan, dari sebelumnya Rp 62,93 miliar menjadi Rp 197,92 miliar di kuartal I 2022. Tahun ini, Bank Neo menargetkan pertumbuhan pengguna sebesar 20% hingga 30%.
Pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (25/7), harga saham Bank Neo terkoreksi sebesar 4,53% ke level Rp 1.265 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 11,92 triliun. Sejak awal tahun, saham BBYB masih melemah sebesar 51,90%.