Tower Bersama (TBIG) Siapkan Rp 2 Triliun Perpanjang Buyback Saham
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyiapkan dana Rp 2 triliun untuk perpanjangan periode pembelian kembali atau buyback saham. Sebelumnya, periode buyback TBIG berakhir pada 24 Oktober. Namun kemudian masa buyback perusahaan milik Menteri Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ini diperpanjang hingga 12 Januari 2023.
Melansir keterbukaan informasi, Rabu (19/10) perpanjangan masa buyback ini dilakukan perusahaan karena masih terdapat 632,57 saham yang dapat dibeli kembali oleh TBIG. Jumlah tersebut setara dengan 93% dari jumlah rencana buyback perusahaan yang sebanyak 679,71 juta saham.
Direktur Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan, periode perpanjangan buyback ini tidak akan berpengaruh kepada pendapatan perseroan. Karena perseroan yakin sumber pendanaan yang dimiliki cukup untuk melakukan pembelian kembali saham.
“Perseroan memiliki sumber pendanaan yang cukup untuk melakukan pembelian kembali saham bersamaan dengan menjalankan kegiatan usaha perseroan, termasuk kebutuhan belanja modal,” dalam keterangan resminya, Rabu (19/10).
Untuk melakukan pembelian kembali pada periode perpanjangan, perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia.
Berdasarkan data RTI, harga saham TBIG hari ini tercatat turun 0,39% atau 10 poin ke level Rp 2.580 per saham dari level penutupan kemarin Rp 2.590. Adapun kapitalisasi pasar perusahaan tercatat berada di level Rp 58,46 triliun.
Sebelumnya, PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) melalui anak perusahaannya, PT Wahana Anugerah Sejahtera (WAS) telah menjual 4,31% atau 976,6 juta saham Tower Bersama senilai Rp 2,76 triliun.
Dalam keterbukaan informasi BEI disebutkan, transaksi yang berlangsung pada Selasa (20/09) lalu dilakukan dengan harga penjualan Rp 2.830 per saham.
"Semula, WAS memiliki sebanyak 9,26% atau 2,09 miliar saham Tower Bersama. Setelah penjualan, kepemilikan saham WAS atas Tower Bersama menyusut menjadi 4,95% atau 1,12 miliar saham," demikian tertulis dalam keterangan perusahaan, Kamis (22/9).
Kepemilikan tidak langsung Saratoga dalam tubuh TBIG terbagi dalam dua entitas turunan. Selain melalui Wahana Anugerah Sejahtera, SRTG juga menggenggam TBIG melalui Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd.
“Digital Infrastructure Asia memiliki 73, 34% atau setara 16,61 miliar lembar saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Tower Bersama,” kata Juan Akbar Indraseno, Divisi Hukum dan Sekretariat Perusahaan Saratoga Investama Sedaya dalam keterbukaan informasi.