Wijaya Karya (WIKA) Rugi Rp 27,9 Miliar saat Omzet Naik, Ada Apa?

 Zahwa Madjid
14 November 2022, 11:22
Wijaya Karya
ARIEF KAMALUDDIN | KATADATA
Wijaya Karya

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan rugi pemilik entitas induk Rp 27,9 miliar pada kuartal III 2022. Padahal, sebelumnya, emiten konstruksi pelat merah ini mencatatkan laba Rp 107,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Menariknya, pendapatan bersih emiten berkode saham WIKA ini tercatat Rp 12,7 triliun pada kuartal ketiga 2022 atau naik 9,8% dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 11,6 triliun.

Mengutip laporan keuangan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ini mencatatkan beban pokok pendapatan Rp 11,6 triliun hingga kuartal ketiga 2022. Beban pokok pendapatan tersebut tercatat  naik 9,53% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 10,6 triliun.

Alhasil, perseroan membukukan laba kotor Rp 1,1 triliun pada kuartal ketiga tahun ini, atau melonjak 12,9% dari periode sama tahun sebelumnya, Rp 974,43 miliar.

Selanjutnya, beban usaha perseroan merosot 23,3% menjadi Rp 235,07 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 306,86 miliar. Dengan demikian, laba usaha naik 29,6% menjadi Rp 865,54 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 667,56 miliar.

Beberapa beban yang menggerus keuntungan perusahaan di antaranya, beban pendanaan Rp 815,23 miliar, beban pajak penghasilan final Rp 245,47 miliar, rugi entitas aosiasi Rp 32,68 miliar. Alhasil, jumlah beban lain-lain melonjak menjadi Rp 818,13 miliar, dari sebelumnya Rp 494,4 miliar.

Beban tersebut menggerus laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp 47,4 miliar dari sebelumnya Rp 173,15 miliar. Beban pajak penghasilan bertambah menjadi Rp 41,87 miliar, padahal sebelumnya mengantongi surplus pajak penghasilan Rp 12,79 miliar.

Dari sisi laba bersih, WIKA mengalami penurunan 97,02% menjadi Rp 5,53 miliar hingga September 2022. Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya perseroan mencatatkan laba bersih hingga Rp 185,9 miliar. 

Sebelumnya, pada September lalu Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito mengakui, perseroan terkena dampak kenaikan harga bahan material sebanyak dua kali sepanjang tahun ini. Menurut dia, kenaikan harga bahan baku konstruksi tersebut berdampak pada penurunan kinerja laba perusahaan.

"Pertama, pada Maret - April akibat perang Ukraina dan Rusia yang membuat material baja dan aspal naik. Kemudian, kedua ditambah dengan kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak)," ujar Agung, Selasa (13/9).

Sedangkan dari sisi aset perseroan, naik hingga 97,04%. Menjadi Rp 74,18 triliun per September 2022 dari  sebelumya per Desember 2021 sebesar Rp 69,3 triliun. 

Dari sisi neraca liabilitas perseroan naik menjadi Rp 56,7 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 51,9 triliun. Untuk ekuitas perusahaan per September 20222 sebesar Rp 17,42 triliun atau turun 0,05% dari Desember 2021 sebesar Rp 17,43 triliun.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...