Waskita Karya Bidik Kontrak Baru Rp 25 Triliun Hingga Akhir 2022
Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) optimis mengakhiri tahun ini dengan memenuhi target kontrak baru 2022 yang sekitar Rp 25 triliun. Hingga kuartal ketiga, perseroan telah meraih kontrak baru sebesar Rp 11,58 triliun.
Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya, Septiawan Andri Purwanto, mengatakan per November 2022, kontrak baru perseroan telah mencapai Rp 13,3 triliun. Namun, Septiawan tidak membeberkan secara rinci proyek-proyek dalam kontrak baru tersebut.
Namun, bila dilihat dari sisi pemilik proyek, sebagian besar kontrak baru Waskita hingga kuartal tiga lalu berasal dari proyek pemerintah 65,36%, proyek pengembangan bisnis 11,86%, proyek swasta 11,81%, dan proyek BUMN 10,98%.
Saat ini, perusahaan masih mengikuti beberapa tender proyek baru dengan nilai mencapai Rp 25 triliun. Dengan capaian winning rate tender sebesar 26,67%. Diperkirakan, perusahaan bisa memenangkan tender proyek baru tersebut sekitar Rp 6 triliun.
“Di luar itu, masih ada proyek internal sekitar Rp 1,5 triliun yang sedang kami proses. Kami juga berharap sisa kontrak baru berasal dari proyek luar negeri,” kata Septiawan dalam paparan publik, Senin (14/11).
Tak hanya itu, emiten bersandi WSKT ini juga berharap mendapatkan proyek tender dari luar negeri untuk menutup tahun 2022.
“Harapannya tahun ini kami bisa dapat kontrak baru dari luar negeri. Detailnya akan kami sampaikan begitu seluruh proses selesai,” ujar Septiawan.
Septiawan juga mengatakan bahwa proyek di luar negeri bisa menjadi sumber pendapatan alternatif WSKT di masa mendatang. Karena menurut Septiawan ketika memasuki tahun politik ada kemungkinan alokasi anggaran infrastruktur di APBN bakal berkurang, sehingga perusahaan konstruksi perlu lebih lihai mencari sumber alternatif kontrak baru.
Dalam paparannya, WSKT juga memaparkan bahwa telah memperoleh kontrak baru dari sejumlah proyek besar dalam tiga bulan terakhir. Di antaranya adalah proyek Jalan Tol IKN Tempadung – Jembatan Pulau Balang senilai Rp 990,21 miliar, Jalan Tol Jakarta – Cikampek Selatan Rp 905 miliar.
Selanjutnya, Paket Pekerjaan Sipul untuk mining area di Nusa Tenggara Barat Rp 262,53 miliar, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Rp 227,03 miliar, dan Jalan Lingkar Sepaku – IKN Rp 114,64 miliar.