Saham GOTO Melorot 63% dari Harga IPO, IHSG Terseret Turun
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus tertekan dalam dua pekan berturut-turut. Hari ini, harganya kembali merosot 6,82% atau 9 poin ke level Rp 123 dan berada pada status auto reject bawah (ARB).
Jika dihitung secara akumulasi, harga saham saat ini tercatat menyusut 63,6% dari level harga saham saat perusahaan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), yakni Rp 338.
Selama sepekan terakhir, harga saham GOTO berkali-kali terkena ARB, dengan akumulasi penurunan 28,9%, dan terjerembab 37,56% dalam kurun waktu sebulan. Hal ini terjadi menjelang, saat, dan setelah perusahaan mengakhiri periode penguncian atau lock up saham perusahaan.
Sebagai informasi, emiten teknologi Tanah Air ini menerapkan mekanisme lock up bagi para pemegang saham pra-IPO selama delapan bulan berakhir pada 30 November 2022. Jadi, terhitung 1 Desember 2022, seluruh saham yang dibatasi tersebut dapat diperdagangkan secara bebas di BEI.
Pejabat Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan penurunan harga saham GOTO turut berdampak pada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Periode lock up saham GOTO telah berakhir tanggal 30 november 2022. Sejak lock up dicabut, saham GOTO mengalami tekanan jual hingga menyentuh ARB (auto reject bawah). Penurunan saham GOTO berdampak terhadap penurunan IHSG," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia.
Nyoman memaparkan, jika disimulasi, bobot GOTO pada IHSG per 28 November 2022 adalah 4,89%. Apabila harga saham GOTO turun 7% dalam satu hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagangan bursa tercatat mencapai -0,34%.