Pemegang Saham Mitratel Restui Buyback Saham Rp 1,5 Triliun
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan pembelian saham perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Buyback direncanakan akan dilakukan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1,5 triliun belum termasuk biaya komisi anggota bursa efek dan biaya lainnya.
Adapun buyback saham tersebut tidak akan melebihi 7,88% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam perseroan yang akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hal tersebut telah disepakati oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST).
“Beberapa hal yang mendasari Mitratel memutuskan untuk membeli kembali saham adalah mempertimbangkan fleksibilitas yang memungkinkan Mitratel memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham Mitratel, untuk mendukung tingkat harga saham yang mencerminkan nilai atau kinerja perseroan yang sebenarnya, dan upaya mengoptimalkan excess kas perseroan untuk meningkatkan return kepada pemegang saham perseroan,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resmi dikutip Selasa (18/4).
Rencana pembelian kembali saham ini tidak memberikan dampak material negatif terhadap kegiatan usaha Mitratel lantaran aksi korporasi ini mempertimbangkan kegiatan usaha perseroan, kondisi keuangan, kebutuhan modal kerja dan sumber pendanaan yang cukup untuk melakukan aksi korporasi tersebut.
Pembelian kembali saham diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham sesuai fundamental perseroan. Pembelian kembali saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, di mana saham treasuri (saham hasil buyback) dapat dijual di masa mendatang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.
Pada perdagangan Selasa (18/4) pukul 11.22 waktu JATS harga saham MTEL naik 2,16% ke posisi Rp 710 per sahamnya. Namun dalam satu tahun terakhir saham MTEL turun 55 poin atau 7,19%.
Sebelumnya, dalam RUPST Mitratel yang digelar akhir pekan lalu, disetujui adanya pembagian dividen yaitu dividen tunai sebesar 70% dari laba bersih atau sejumlah Rp 1,24 triliun atau sebesar Rp 15,11 per saham dan dividen spesial sebesar 29% dari laba bersih atau sejumlah Rp 517,66 miliar atau sebesar Rp 6,26 per saham.
Dividen tunai dan dividen spesial akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada 17 Mei 2023 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar pada daftar pemegang saham Mitratel per 4 Mei 2023.
“Mitratel menetapkan total dividend payout ratio yakni 99% tersebut mempertimbangkan struktur modal dan likuiditas yang optimal Mitratel untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis organik dan inorganik di periode mendatang. Mitratel pada 2023 ini akan terus berusaha untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkokoh pangsa pasar Mitratel di industri menara telekomunikasi,” kata Teddy biasa ia disapa.
Rencana bisnis Mitratel ini semakin untuk menegaskan Mitratel sebagai perusahaan infrastruktur telekomunikasi independen yang bertumbuh dengan cepat dengan kepemilikan menara terbesar di Asia Tenggara yang dilengkapi layanan pendukung dalam ekosistem menara seperti Tower Fiberization, Power-as-a-service, dan infrastructure-as-a-service untuk mendukung peningkatan layanan dari operator seluler. Mitratel menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 7 triliun untuk menunjang rencana pengembangan usaha organik dan inorganik di tahun ini.
Di samping dua acara tersebut, Mitratel pada RUPST juga menyetujui atas perubahan susunan pengurus perseroan, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi Mitratel sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Rico Usthavia Frans
- Komisaris Independen: M Ridwan Rizqi R Nasution
- Komisaris: Herlan Wijanarko
- Komisaris: Henry Yosodiningrat
- Komisaris: Yusuf Wibisono
Direksi
- Direktur Utama: Theodorus Ardi Hartoko
- Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Ian Sigit Kurniawan
- Direktur Operasi & Pembangunan: Hastining Bagyo Astuti
- Direktur Bisnis: Agus Winarno
- Direktur Investasi : Hendra Purnama