Adaro Minerals Putuskan Tidak Bagikan Dividen
Emiten pertambangan, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memutuskan tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun buku 2022. Hal ini disepakati perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Rabu (10/5) di Jakarta.
Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia Christian Ariano Rachmat mengatakan, perseroan telah mencapai target dan meningkatkan profitabilitas, serta terus berfokus pada keunggulan operasional dan mempersiapkan perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Dia mengatakan, perseroan berencana mengembangkan bisnis mineral dan sedang mengkaji peluang ke hulu maupun hilir terkait ekosistem baterai. Aktivitas pra konstruksi untuk proyek smelter aluminium telah dimulai, dengan estimasi COD tahap 500.000 ton pertama akan dicapai pada tahun 2025.
"Menurut pertimbangan manajemen, pilihan terbaik saat ini adalah berinvestasi pada pengembangan bisnis untuk memaksimalkan penciptaan nilai," kata Christian, dalam keterangan resmi.
Christian mengatakan para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2022 sebesar US$ 336 juta. Laba tersebut akan digunakan Adaro Minerals sebagai dana cadangan wajib sejumlah US$ 3,36 juta demi memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang no. 40 Tahun 2007 mengenai perseroan terbatas.
"Sisanya sejumlah US$ 332 juta akan dialokasikan sebagai laba ditahan," ujar dia.
Dia optimistis, perusahaan dapat mempercepat investasi pada bisnis mineral dan pengolahan mineral untuk menangkap peluang ekonomi hijau dan mendukung inisiatif pemerintah untuk mengembangkan industri hilir dan pengolahan untuk mineral di Indonesia.
Selain memutuskan absen membagi dividen, rapat menyetujui pembagian honorarium atau gaji, dan remunerasi lainnya untuk dewan komisaris dan direksi perusahaan untuk tahun buku 2023 dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan.
Pada agenda terakhir, para pemegang saham menerima dan menyetujui realisasi penggunaan dana perolehan dari penawaran perdana (IPO) ADMR. Sesuai prospektus, perolehan dari IPO ADMR, setelah dikurangi biaya IPO, digunakan untuk membayar sebagian pinjaman antar perusahaan kepada PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan untuk belanja modal perusahaan anak ADMR.
Per 31 Desember 2022, ADMR telah menggunakan Rp 296 miliar untuk membayar sebagian pinjaman kepada Adaro Energy Indonesia. "Sisa saldo sebesar sekitar Rp 343 miliar ditempatkan di rekening giro dan deposito di bank pihak ketiga dengan suku bunga 0,05% sampai 2,75% untuk rekening giro dan 4% untuk deposito," katanya.