Erick Thohir Siapkan Opsi Pendanaan Selain PMN untuk Waskita Karya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut akan menyiapkan opsi pendanaan selain Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada emiten konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Pasalnya, PMN kepada Waskita masih tertunda pemerintah lantaran masih menunggu kejelasan mengenai rencana restrukturisasi dan deretan kasus hukum yang belakangan menimpa perusahaan.
Erick optimistis, perusahaan konstruksi tersebut akan mendapatkan suntikan dana walau status PMN masih belum diketahui kapan bakal dicairkan. "Ada jalan lain, jangan menyerah," katanya kepada wartawan di Kementerian BUMN, Kamis (25/5).
Dia mengatakan, saat ini ada investasi ke perusahaan pelat merah tersebut dari Indonesia Investment Authority (INA) melalui aset jalan tol yang dikelola Waskita. Namun Erick menegaskan, INA tidak akan masuk menjadi pemegang saham Waskita Karya. "INA berinvestasi di aset Waskita, kalau INA masuk Waskita ya enggak," katanya.
Kementerian Keuangan sebelumnya menahan pencairan PMN kepada Waskita Karya sebesar Rp 3 triliun. Pemerintah masih menunggu kejelasan program restrukturisasi yang akan dijalankan perusahaan.
"Untuk Waskita Karya, rencana PMN-nya ditunda sampai ada kejelasan restrukturisasi. Seperti kita ketahui, Waskita Karya adalah perusahaan terbuka, jadi kami akan melihat program dari restrukturisasinya," kata Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban dalam konferensi pers daring, Senin (22/5).
Pada Maret lalu, Rio secara tegas menyatakan bakal menahan pencairan PMN sejalan dengan langkah restrukturisasi korporasi. Ia mengantisipasi jika pencairan tetap dilakukan khawatir dana tersebut justru menjadi boedel.
Pemerintah sebelummya berencana menyuntikkan PMN kepada Waskita Karya sebesar Rp 3 triliun tahun lalu untuk menyelesaikan ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Bogor-Ciawi-Sukabumi. Injeksi modal baru rencananya dilakukan melalui skema right issue yang semula direncanakan pada awal Desember.
Rencana itu tertunda karena kondisi pasar global yang menantang dan kurang kondusif sehingga memengaruhi kinerja harga saham perseroan. Sebagaimana diketahui, sejak 8 Mei 2023 lalu hingga saat ini, otoritas bursa juga masih mengunci perdagangan saham Waskita Karya karena menunda membayar bunga obligasi yang sudah jatuh tempo.
