Bank Syariah Indonesia Groundbreaking BSI Tower Senilai Rp 1,1 Triliun

Patricia Yashinta Desy Abigail
9 November 2023, 15:12
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, meresmikan groundbreaking tower PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang menelan investasi Rp 1,1 triliun.
Katadata/Patricia Yashinta Abigail
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, meresmikan groundbreaking tower PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang menelan investasi Rp 1,1 triliun.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)  atau BSI memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) konstruksi fisik BSI Tower. Pembangunan gedung baru ini berlokasi di Gedung eks Wisma ANTARA di Jalan Medan Merdeka Selatan - Jalan H Agus Salim, Jakarta. Nilai investasi gedung tersebut mencapai Rp 1,1 triliun. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan  hal yang sangat tepat jika BUMN menanamkan modal di sekitar lokasi proyek BSI Tower yang berada di area Monumen Nasional (Monas). Aset itu tergolong aset yang luar biasa karena akan menjadi salah satu financial center.

"Ini aset yang luar biasa dan ini akan menjadi salah satu financial center. Kita awali dengan membangun dua gedung kembar, yaitu DanareksaTower dan BSI Tower," kata Erick dalam konferensi pers Groundbreaking Pembangunan Tower BSI, Kamis (9/11). 

Sejak awal, Erick telah meminta Direktur Utama BSI Hery Gunardhi untuk mengarahkan pembangunan BSI Tower sebagai Islamic Financial Center. Alasannya, kata Erick, karena gedung BSI Tower didesainnya dengan model Timur Tengah yang modern dan bersih. 

Selain itu, Erick meyakini, kawasan Monas sangat mungkin jadi ikonik. Atas dasar itu, Erick akan melakukan pembicaraan dengan Danareksa untuk menyiapkan property fund. "Nanti aset-aset BUMN yang ada di sekitar Monas ini harus menjadi satu wadah, termasuk dengan gedung Kementerian BUMN," ujar Erick.

Erick mengatakan dalam diskusinya dengan Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, ia mengungkapkan bahwa kawasan Monas ini akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan. Terutama, setelah ibu kota negara pindah ke IKN Nusantara.

Erick menekankan, pembangunan sarana fisik tersebut harus diikuti oleh pertumbuhan kinerja BSI. Setelah memiliki kantor sendiri, BSI seharusnya bisa terus tumbuh.

"Kalau kemarin saat merger masih tujuh besar secara aset perbankan nasional, sekarang enam besar. Mungkin sebentar lagi menjadi lima besar, itu mau naik terus," kata Erick. Ia juga berharap BSI bisa masuk ke dalam jajaran sepuluh bank syariah terbesar di dunia.  

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...