PGEO, Chevron dan Mubadala Jajaki Peluang Pengembangan Panas Bumi
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) jalin kerjasama dengan Chevron New Energies International dan Mubadala Energy. Kerjasama itu terkait joint study agreement (JSA) untuk mengeksplorasi potensi panas bumi di Kotamobagu, Sulawesi Utara.
"JSA kita kali ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi dari ketiga pihak dalam pengembangan panas bumi di Kotamobagu," ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi dalam keterangan resmi, Selasa (14/11).
Country Manager Chevron Indonesia Wahyu Budiarto mengatakan, ini adalah kolaborasi Chevron yang kelima dengan Pertamina. Chevron berharap dapat membawa keahlian teknis dan teknologi baru panas bumi ke dalam kemitraan ini dalam rangka mengeksplorasi sumber energi terbarukan untuk mendukung target transisi energi Indonesia.
Penandatanganan JSA tersebut dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat. Disaksikan oleh Deputi Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Jodi Mahardi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, dan Country Manager Chevron Indonesia Wahyu Budiarto.
JSA ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan dan pengalaman yang saling melengkapi dari ketiga perusahaan. Yaitu PGE sebagai penghasil dan pemegang kapasitas panas bumi terbesar di Indonesia. Serta kemampuan Chevron yang luas sebagai perusahaan energi multinasional yang berkomitmen untuk menyediakan energi yang andal dan ramah lingkungan.
Kemudian rekam jejak Mubadala Energy dalam menyediakan energi yang andal dan efisien untuk Indonesia. Serta komitmen untuk berperan aktif dalam transisi energi sebagai perusahaan energi internasional terkemuka.
Perjanjian tersebut memberikan kerangka komprehensif untuk melakukan kajian bersama pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi Kotamobagu. Perjanjian ini selaras dengan pengumuman Pemerintah Indonesia baru-baru ini yang menargetkan penambahan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 3,3 gigawatt sebelum akhir tahun 2030.
Listrik panas bumi yang diproduksi di Kotamobagu dapat menyediakan sumber energi ramah lingkungan untuk memasok pasar domestik di Indonesia. Bahkan berpotensi menjadi pasokan listrik bagi produksi hidrogen atau amonia rendah karbon.
WKP Kotamobagu ditugaskan kepada PGE Kotamobagu sebagai anak perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 14.K/EK.01/MEM.E/2022.
WKP Kotamobagu merupakan kawasan yang mempunyai nilai entalpi tinggi, dengan sistem hidrotermal vulkanik yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara dengan luas sebesar 18.530 Ha.