TikTok Dikabarkan Sudah Capai Kesepakatan dengan GoTo
TikTok milik ByteDance Ltd dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di salah satu unit Grup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Indonesia. TikTok juga akan bekerja sama dalam layanan belanja online, yang memelopori pola e-commerce di luar negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Layanan video milik Tiongkok ini telah setuju secara luas untuk bekerja sama dengan Tokopedia milik GoTo di beberapa wilayah daripada bersaing langsung dengan platform Indonesia. Demikian dikutip dari Bloomberg, Selasa (5/12).
Kedua perusahaan ini bertujuan untuk mengumumkan rincian kerja sama tersebut secepatnya pada minggu depan, kata sumber tersebut. Sumber tersebut juga mengatakan, meskipun kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal, rincian akhir dari aliansi tersebut sedang diselesaikan dan dapat berubah sebelum diumumkan. Perjanjian tersebut juga masih harus menunggu persetujuan peraturan dan masih bisa gagal.
Investasi di Tokopedia akan menjadi investasi pertama bagi TikTok Shop, cabang layanan video ByteDance yang berkembang pesat dan membuat terobosan dalam belanja online dari Amerika hingga Eropa.
Kini, kerja sama dengan operator lokal dapat menjadi model bagi TikTok dalam melakukan ekspansi di pasar lain seperti Malaysia. Apalagi pemerintah telah mengisyaratkan kesediaannya untuk meninjau kembali pengaruh pemain luar negeri seperti TikTok.
Bloomberg News melaporkan bulan lalu bahwa TikTok dan GoTo sedang mendiskusikan potensi investasi tetapi opsi lainnya adalah usaha patungan. Hal ini mungkin memerlukan pembangunan platform e-commerce baru. Namun perwakilan TikTok dan GoTo menolak berkomentar.
Tujuan utama ByteDance adalah menghidupkan kembali layanan belanja online di arena ritel terbesar di Asia Tenggara. TikTok, satu-satunya platform yang langsung terkena dampak peraturan baru di Jakarta, telah menghentikan belanja online untuk mematuhi pembatasan.Indonesia merupakan pasar pertama dan terbesar bagi TikTok Shop.
Perusahaan ini memulai layanannya di Indonesia pada tahun 2021 dan kesuksesan instannya di kalangan pembeli muda yang menyukai video mendorongnya untuk berekspansi ke pasar lain termasuk Amerika Serikat.
Bagi GoTo, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online besarnya untuk beroperasi di negara tersebut. Namun hal ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja, logistik dan pembayaran untuk kedua perusahaan.
CEO GOTO Patrick Walujo yang mengambil alih perusahaan pada bulan Juni, mencoba membawa GoTo ke profitabilitas berdasarkan penyesuaian pada akhir tahun untuk menunjukkan bahwa perusahaan ride hailing dan e-commerce ini memiliki potensi jangka panjang.
Mitra pengelola pemegang saham Northstar Group melanjutkan kampanye pendahulunya untuk mengurangi kerugian dengan memangkas lapangan kerja, memotong promosi, dan memperketat kontrol pengeluaran.
TikTok telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce di negara tersebut.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia, Bukalapak dan Blibli tentang kemungkinan kemitraan.
Indonesia adalah salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan perlawanan terhadap TikTok. Menyusul pembatasan yang diberlakukan di Indonesia, negara tetangga Malaysia mengatakan pihaknya sedang mempelajari kemungkinan meregulasi TikTok dan operasi e-commerce.