Griptha Putra Persada Tawarkan Harga IPO Rp 100 - 105 per Saham
Perusahaan yang bergerak di bisnis perhotelan asal Kudus, PT Griptha Putra Persada Tbk akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2024.
Griptha Putra Persada, yang bakal dicatatkan dengan kode GRPH ini menawarkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di kisaran Rp 100 - 105 per lembar. Perusahaan menerbitkan 200 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sebanyak Rp 21 miliar.
Bersamaan dengan hal itu, perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum PO sebanyak 800 juta saham. Hal itu terdiri atas PT Mulia Jaya Palma sejumlah 796 juta lembar saham dan Samuel Jeffrey Christiawan Soegeng sejumlah 4 juta saham.
Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan di BEI sebanyak Rp 1 miliar saham atau sejumlah 100% dari jumlah modal ditempatkan atau disetor penuh sesudah IPO.
Seluruh dana hasil IPO, akan digunakan untuk peningkatan sarana hotel sebesar 48,76%. Secara rinci, sekitar 77,45% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan kamar hotel yang meliputi namun tidak terbatas pada pembelian kasur, lemari, dipan, head bed, meja, bangku, gordyn, lampu meja, karpet dan perlengkapan kamar lainnya.
Kemudian, sebesar 9,84% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan ruang meeting, pembelian alat-alat kebugaran sebanyak 6,32%, pembelian satu kendaraan roda empat berjenis MPV (Multi Purpose Vehicle) guna fasilitas pengantaran tamu hotel 5,65%, serta sebesar 0,74% akan digunakan untuk pembelian peralatan dapur, antara lain untuk pembelian chiller dan freezer.
Tak hanya itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pembuatan empat gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji perseroan dengan nama The Flamexpress sebesar 4,13%.
Secara rinci, pembelian perlengkapan dapur sebanyak 54,99%. Lalu, untuk instalasi listrik dan bangunan gerai sekitar 20,85%, serta sekitar 3,36% akan digunakan untuk biaya sewa empat lokasi gerai baru The Flamexpress selama jangka waktu satu tahun.
Terakhir, sisa dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan hotel, pembelian bahan baku restoran, pembayaran gaji karyawan, dan biaya Listrik.
Adapun terkait kebijakan pembagian dividen, GRPH berencana membayar dividen tunai kepada seluruh sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Selain itu, usai IPO perseroan berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio sebanyak-banyaknya 30,00% dari laba bersih mulai tahun buku 2023. Hal itu usai menyisihkan untuk cadangan wajib yang dimulai dari tahun buku 2024. Besarnya dividen yang dibagikan tergantung dari keuntungan perseroan pada tahun buku yang bersangkutan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, laba sebelum pajak penghasilan dari GRPH meningkat sebesar Rp 1,91 miliar atau 1.153% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 165,98 juta. Kenaikan ini utamanya dipicu oleh peningkatan laba usaha sebesar Rp 2,41 miliar dan disertai dengan peningkatan beban bunga keuangan.
Berdasarkan akta pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Griptha Putra Persada adalah PT Mulia Jaya Palma 79,60%, Samuel Jeffrey Christiawan Soegeng 0,40%, lalu masyarakat sebesar 20%.
Berikut jadwal IPO Griptha Putra Persada:
- Masa Penawaran Awal: 20 - 28 Desember 2023
- Tanggal Efektif: 10 Januari 2024
- Masa Penawaran Umum: 12 - 16 Januari 2024
- Tanggal Penjatahan: 16 Januari 2024
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 17 Januari 2024
- Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia: 18 Januari 2024