BCA Raup Laba Bersih Rp 12,9 Triliun di Kuartal I 2024, Naik 11,7%
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan laba bersih Rp 12,9 triliun, atau tumbuh 11,7% secara tahunan pada kuartal pertama 2024. Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Sementara BCA mencatatkan kenaikan total kredit sebesar 17,1% secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun per Maret 2024. Kredit korporasi tumbuh 22,1% secara tahunan atau year on yar (yoy) sehingga totalnya Rp 389,2 triliun per Maret 2024. Sementara kredit komersial naik 9,3% yoy menjadi Rp 125,2 triliun.
Kinerja kredit UKM melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri, seperti kinerja tahun sebelumnya. Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5% yoy mencapai Rp 110,4 triliun. Kredit konsumer meningkat 14,9% YoY menjadi Rp 201,6 triliun.
Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang naik 11,0% yoy mencapai Rp 121,7 triliun. Adapun kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya yang merupakan sebagian besar merupakan kartu kredit) sebesar 22,6% yoy mencapai Rp 17,1 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menilai konsumsi masyarakat khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024.
"Hingga akhir Maret, total aplikasi Kredit Pemilikan Rumah atau KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor pada BCA Expoversary 2024 telah mencapai lebih dari Rp 30 triliun," kata Jahja, dalam konferensi pers, Senin (22/4).
Kredit ini diharapkan terus bertambah hingga penutupan nanti. Jahja optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini, sejalan dengan positifnya prospek perekonomian nasional.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6% pada kuartal I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9,8%. Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3% dan 71,9%.
Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 7,9% yoy menyentuh Rp 1.121 triliun per Maret 2024. Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh sekitar 7,3% mencapai Rp904,5 triliun. Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8% yoy mencapai 8,3
miliar pada kuartal I 2024.