Meski Laba Turun, Indika Energy Tetap Tebar Dividen Rp 480 Miliar

Patricia Yashinta Desy Abigail
7 Mei 2024, 12:43
Logo Indika Energy di Jakarta, Jumat, (27/01).
Arief Kamaludin|Katadata
Logo Indika Energy di Jakarta, Jumat, (27/01).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Indika Energy Tbk (INDY) mengumumkan akan membagikan dividen tunai atas laba bersih 2023 senilai US$ 30 juta atau setara Rp 480 miliar dengan estimasi kurs Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat. Pasar merespons positif kabar dividen ini, sehingga harga saham INDY naik 1,39% atau 20 poin ke level 1.455 per saham pada sesi perdagangan pagi ini. 

Rasio dividen tunai INDY ini setara dengan 25% dari laba bersih 2023 yang mencapai US$ 119,6 juta atau setara Rp 1,9 triliun. Walaupun laba Indika Energy merosot 73,56% secara tahunan (year-on-year), perusahaan tidak absen untuk membayarkan dividen kepada para pemegang sahamnya.

Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan dalam Rapat Umum Perdana Saham Tahunan (RUPST), pada Senin (6/5). Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, dividen yang berasal dari 25% dari laba bersih sebanding dengan US$ 0,0058 atau Rp 92,8 per saham.

"Penentuan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen final tunai INDY pada 22 Mei 2024 dan pendistribusian dividen final tunai pada 5 Juni 2024," kata Ricky dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (7/5).

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 11.35 WIB, harga saham Indika Energy meningkat 1,39% ke level Rp 1.455 dari level harga penutupan Senin (6/5), yakni Rp 1.435. Dari awal perdagangan, saham INDY sudah berada di zona hijau dengan Rp 1.465 per saham sebagai level paling rendah.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 3,96 juta dengan nilai transaksi Rp 5,74 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 1.057 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 7,55 triliun. 

Dalam laporan keuangannya, pendapatan INDY pada 2023 merosot 30,25% dibandingkan capaian tahun 2022 yang kala itu mencapai US$ 4,33 miliar. Adapun beban pokok kontrak dan penjualan INDY turun 14,23% menjadi US$ 2,47 miliar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...