Laba Turun 11,5%, Begini Strategi HM Sampoerna Tingkatkan Kinerja di 2024
Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengungkapkan sejumlah strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja pada tahun ini, setelah mencatatkan penurunan laba 11,55% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 3,31 triliun pada semester pertama 2024.
Direktur Utama HM Sampoerna, Ivan Cahyadi mengatakan, perusahaan akan fokus melibatkan portofolio multikategori yang kuat di seluruh segmen dan inovasi berkelanjutan melalui peningkatan pangsa pasar pada segmen rokok golongan I. Hal ini dilakukan dengan mengerek segmen sigaret kretek mesin tar rendah (SKM LT) dan sigaret putih mesin (SPM).
Di samping itu, HM Sampoerna masih akan menjadi memimpin kuat di segmen sigaret kretek mesin tar rendah (SKMLT) dengan merek Sampoerna A dan di segmen sigaret putih mesin (SPM) dengan merek Marlboro.
Demi memperkuat ekuitas merek, perusahaan juga akan terus melakukan berbagai upaya, termasuk mengembangkan portfolio dan menjalankan kampanye. Dengan demikian, Sampoerna A memiliki ekuitas merek hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan rata-rata ekuitas merek dari 10 merek teratas di Indonesia.
“Hal ini terbukti dengan ekuitas merek Sampurna A dan Marlboro yang sangat kuat dan menempati posisi teratas pada segmen masing-masing,” kata Ivan dalam Paparan Publik HM Sampoerna di Jakarta, Senin (29/7).
Segmen SKMLT dan SPM bukan satu-satunya menjadi fokus, sehingga perusahaan akan menumbuhkan segmen sigaret kretek mesin tar tinggi (SKM HT) seperti Sampoerna, Marlboro, dan Marlboro Tinted Black, yang berhasil meningkatkan pangsa pasarnya di segmen SKM HT, yakni segmen terbesar dalam industri rokok Indonesia.
Sasar Konsumen Dewasa
Sampoerna akan terus melakukan berbagai inisiatif melalui program aktivasi yang ditargetkan untuk konsumen dewasa, seperti Hammersonic dan Ride Your Vapor untuk Marlboro Tinted Black. Di antaranya merek rokok terkemuka, Sampoerna Magnum terbukti mampu meraih kenaikan ekuitas merek tertinggi dan menduduki posisi lima besar pada tahun 2023.
“Tentunya kami akan memperkuat kreativitas kami dalam portfolio segmen-segmen tersebut, kami memiliki portfolio produk yang komprehensif di semua segmen,” katanya.
Terakhir, Ivan menyebut bahwa perusahaan juga akan terus mendorong pertumbuhan produk bebas asap dengan dukungan jangkauan pasar yang kuat melalui pemanfaatan teknologi digital.
Sampoerna telah mendorong pertumbuhan produk bebas asap melalui inovasi dan ekspansi. Selain itu, perusahaan juga telah memperluas komersialisasi ke target area di berbagai kota, dengan lebih dari 150.000 pengguna dewasa (18+) IQOS dan momentum pertumbuhan yang kuat di perkotaan Jakarta.
Kinerja Semester I 2024
Walau laba turun, HM Sampoerna tetap berhasil membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 2,96% menjadi Rp 57,81 triliun pada triwulan kedua 2024. Perolehan pendapatan paling besar berasal dari penjualan sigaret kretek mesin Rp 33,88 triliun.
Secara rinci, HM Sampoerna mengantongi pendapatan dari sigaret kretek tangan Rp 18,39 triliun, sigaret putih mesin Rp 3,65 triliun, sigaret putih tangan Rp 430 miliar dan lainnya Rp 748,91 miliar.
Terdapat sejumlah beban yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Terdiri beban pokok penjualan Rp 49,12 miliar, beban penjualan Rp 3,47 triliun, dan beban umum administrasi Rp 1,5 triliun. Jika diakumulasikan totalnya mencapai Rp 54,1 triliun, membengkak 4,56% dari Rp 51,74 triliun pada periode yang sama 2023.
Liabilitas HM Sampoerna mencapai Rp 25,91 triliun naik 1,85% dibandingkan posisi Desember 2023 Rp 25,44 triliun. Lalu ekuitas perusahan tercatat Rp 25,1 triliun, turun 15,94% dari Rp 29,86 triliun. Sementara aset perusahaan mencapai Rp 51,02 triliun, susut 7,76% dari Rp 55,31 triliun.