Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikian 26,61 Juta Saham BREN
Chairman Grup Barito Pacific, Prajogo Pangestu, meningkatkan kepemilikan saham hingga 26,61 juta lembar di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Direktur sekaligus Corporate Secretary BREN, Merly, menyampaikan bahwa penambahan saham tersebut selesai dilakukan pada 2–3 Oktober 2024.
Ia mengatakan, langkah ini didorong oleh keyakinan dan kepercayaannya terhadap perusahaan. Tak hanya itu, Prajogo juga ingin untuk mendukung pencapaian target net zero emission di Indonesia.
Menurut Merly, orang terkaya nomor satu di Indonesia itu terus memberikan dukungan kepada perusahaan dalam rangka ekspansi dan pengembangan bisnis. Barito Renewables juga berkomitmen kuat untuk terus mengembangkan sektor energi baru terbarukan.
“Oleh karena itu, kami tetap optimis atas kontribusi yang dapat dipersembahkan perusahaan untuk Indonesia,” tutup Merly dalam keterangan resminya, Kamis (3/10).
Sebelumnya, Prajogo juga memborong saham perusahaan energi baru terbarukan (EBT) itu. Melansir data Stockbit Indonesia, Prajogo terpantau membeli 113,32 ribu lot atau 11,33 juta saham BREN dengan broker yang digunakan saat pembelian yaitu Bahana Sekuritas, pada Selasa (2/10).
Berdasarkan data tersebut, Prajogo membeli saham BREN dengan harga Rp 6.788 per saham. Jika dikalkulasikan, Prajogo merogoh kocek sebesar Rp 76,91 miliar dalam transaksi tersebut. Namun, itu hanya dalam satu transaksi melalui Bahana. Sementara aksi Prajogo membeli saham BREN disebut-sebut dalam beberapa kali transaksi sehingga jumlah dan nilainya pasti lebih banyak lagi.
Anak Usaha BREN Tingkatkan Kapasitas Panas Bumi 102,6 MW
Anak perusahaan Barito Renewables, Star Energy Geothermal secara signifikan akan meningkatkan kapasitas terpasangnya. Hal ini dilakukan melalui pengumuman pemenang tender di dalam International Geothermal Conference and Exhibition 2024 (IIGCE).
Star Energy Geothermal berperan sebagai tuan rumah. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Star Energy Geothermal melalui proyek retrofitting dan penambahan kapasitas baru. Selain itu, mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target net zero emission.
CEO Barito Renewables, Hendra Tan, mengatakan ini adalah momen penting bagi Star Energy Geothermal yang menunjukkan komitmen kami untuk memajukan infrastruktur energi terbarukan Indonesia. Ia menambahkan, dengan melakukan retrofit dan menambah kapasitas pembangkit yang ada, perusahaan memastikan masa depan yang berkelanjutan dan efisien untuk energi bersih di Indonesia.
“Kemitraan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga mendorong kemajuan teknologi dalam energi panas bumi, menempatkan kami di posisi terdepan di industri ini,” ujar Hendra dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9).
Secara total, berbagai inisiatif yang diumumkan di konferensi ini diproyeksikan akan meningkatkan kapasitas terpasang Star Energy Geothermal sebesar 102,6 MW. Total investasi diperkirakan mencapai US$346 juta.