Bank Mandiri Hadapi 2 Miliar Serangan Siber Setiap Hari, Dirut: Lawan dengan AI

Ringkasan
- PT Chandra Asri Pacific Tbk., emiten milik Prajogo Pangestu, bakal IPO anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi, dalam waktu dekat.
- Selain IPO, Chandra Asri juga melakukan akuisisi kilang minyak yang diharapkan menjadi sumber utama bahan baku, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat permodalan untuk ekspansi.
- Pabrik Ciwandan milik Chandra Asri telah berstatus Objek Vital Nasional Bidang Industri (OVNI), karena menghasilkan produk petrokimia yang menjadi tulang punggung industri dalam negeri.

Presiden Direktur Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan perusahaan perbankan pelat merah yang ia hadapi menghadapi tantangan dengan banyaknya serangan siber yang diterima. Menurut Darmawan terdapat miliaran serangan siber yang terus mencoba membobol data perbankan emiten pelat merah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
“Satu hari mungkin hampir 2 miliar (serangan siber) dalam 24 jam,” kata Darmawan dalam acara The Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata bertajuk “Economic Outlook 2025: Trend of Payment System Industry” di Jakarta, Selasa (18/2).
Menurut Darmawan sejauh ini meski terdapat dapat banyak serangan, BMRI masih bisa mengatasinya. Ia menyebut tim data dan IT bisa menetralisir bahkan menahan semua serangan tersebut dibantu dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
“Kalau kita tak bisa menetralisir atau meng-counter semua serangan dengan AI, wah itu sih luar biasa,” ujar Darmawan.
Ia mengatakan hingga kini Bank Mandiri menaruh komitmen besar untuk terus mengembangkan AI agar dapat berkontribusi lebih besar dalam proses bisnis. Tak hanya itu, ia mengatakan BMRI juga serius dalam pengamanan digital.
"Mandiri terus mengembangkan bagaimana AI ini akan lebih berperan dalam proses bisnis maupun dalam pengamanan terhadap teknologi dan digital," ujar Darmawan.
Persoalan serangan siber memang menjadi perhatian serius perbankan. Sebelumnya akun X atau Twitter dengan nama Bjorka mengatakan adanya serangan terhadap sejumlah perbankan Tanah Air termasuk Bank Mandiri. Serangan terbaru menurut akun @bjorkanesiaaa itu dialami oleh Bank Central Asia atau BCA.
“Bersiap-siap, BNI, BCA, Bank Mandiri, BSI, dan Bank Indonesia menjadi target mereka selanjutnya,” @bjorkanesiaaa menambahkan.
Cuitan itu telah direspons manajemen BCA. Mereka membantah adanya kebocoran data sejumlah nasabah.
“Saat ini, kami memastikan data nasabah tetap aman,” kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn kepada Katadata.co.id, Kamis (6/2).
BCA mengimbau nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan, dengan tujuan memperoleh data perbankan pribadi. Demi mengantisipasi adanya peretasan, Hera meminta nasabah agar tidak membagikan informasi rahasia kepada pihak lain.
**Catatan: Artikel ini mengalami perubahan pada Kamis (20/2) berkaitan dengan penambahan informasi dari PT Bank Mandiri mengenai jumlah serangan siber yang dihadapi setiap hari.