Deretan Tokoh Asing di Danantara: Ray Dalio, Jeffrey Sachs hingga Thaksin

Muhamad Fajar Riyandanu
25 Maret 2025, 14:25
danantara, ray dalio, jeffrey sachs
Katadata/Fauza Syahputra
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani (kedelapan kiri), Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria (kedelapan kanan), Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir (ketujuh kiri) dan Wakil Menteri Keuangan Thomas A. M Djiwandono berfoto bersama jajaran tokoh pengurus Danantara di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Thaksin Shinawatra

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra masuk ke dalam salah satu Dewan Penasihat Danantara. Pendiri Partai Thai Rak Thai ini juga memiliki rekam jejak politik yang penuh dinamika hingga pernah dikudeta saat memimpin Negeri Gajah Putih.

Thaksin Shinawatra lahir pada 26 Juli 1949 di San Kamphaeng, Chiang Mai. PM ke-23 Thailand pada periode 2001-2006 ini berasal dari keluarga keturunan Tionghoa Hakka yang memiliki bisnis di berbagai sektor, seperti properti, keuangan, dan hiburan.

Ia mendapatkan gelar master bidang bidang peradilan pidana dari Eastern Kentucky University pada 1975 dan gelar doktor dalam bidang yang sama dari Sam Houston State University di Texas pada 1978.

Thaksin lalu bergabung dengan kepolisian kerajaan Thailand. Ia berkarir sebagai polisi hingga mencapai pangkat Letnan Kolonel sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 1987, dan memutuskan untuk fokus pada dunia bisnis.

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra bersama presiden terpilih Prabowo Subianto di Bangkok (7/9/2024).
Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra bersama presiden terpilih Prabowo Subianto di Bangkok (7/9/2024). (Instagram/Prabowo Subianto)

 

Setelah mundur dari kepolisian, Thaksin lalu mendirikan perusahaan telekomunikasi Advanced Info Service (AIS) dan Shin Corporation, hal itu yang kemudian mengantarkannya sebagai salah satu orang terkaya di Thailand. Pada 1998 Thaksin mendirikan Partai Thai Rak Thai (TRT), dan memenangkan Pemilu 2001.

Ia terpilih sebagai PM dengan kebijakan populisme yang berfokus pada pengurangan kemiskinan melalui program dana desa, pinjaman pertanian rendah bunga, dan skema kesehatan universal 30 baht.

Sebelum mendirikan Partai Thai Rak Thai, ia sempat menjadi Menteri Luar Negeri pada 1994-1995, dan Wakil Perdana Menteri pada 1995-1997. Thaksin digulingkan dalam sebuah kudeta militer pada 2006 yang dipimpin oleh Jenderal Sonthi Boonyaratglin, atas dasar tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Tak hanya itu, ia juga dilarang berpolitik dan partainya dibubarkan. Ia lalu hidup di pengasingan selama 15 tahun di berbagai negara, termasuk di Inggris, Uni Emirat Arab, hingga Montenegero. 

Thaksin kembali ke tanah airnya pada 2024 usai partainya, Pheu Thai berkuasa. Saat ini, jabatan PM diemban oleh putrinya yakni Paetongtarn Shinawatra.

Lieng-Seng Wee

Lieng-Seng Wee saat ini menjabat sebagai Managing Director Risk and Sustainability di Danantara Indonesia Sovereign Fund. Ia memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang manajemen risiko kuantitatif dan telah bekerja di berbagai institusi keuangan.

Dia juga dikenal sebagai salah satu pengembang konsep Risk-Adjusted Return on Capital (RAROC) dan Value at Risk (VaR), serta berkontribusi dalam regulasi permodalan Basel. Lieng-Seng Wee juga menulis buku yang berjudul What Every CEO Must Know About Risk dan RAROC and Risk Management.

Dia menyelesaikan pendidikan BBA di National University of Singapore pada 1982 dan meraih gelar MBA dari The Wharton School, University of Pennsylvania pada 1985. Selain itu, ia mengikuti program sertifikasi direktur di Harvard Business School pada 2022 serta program kepemimpinan eksekutif pada 2023-2024.

Dalam karier profesionalnya, Lieng-Seng Wee pernah menjadi CEO dan Co-Founder Dragonfly sejak 2000, serta menduduki posisi penting di berbagai perusahaan, termasuk sebagai Managing Director di Bankers Trust atau sekarang Deutsche Bank, Partner di CAPCO & Capital Markets Risk Advisors, serta Senior Associate di Booz Allen Hamilton.

Yup Kim

Yup Kim merupakan seorang profesional investasi yang saat ini menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO) di Texas Municipal Retirement System (TMRS), yang mengelola aset senilai US$ 40 miliar.

Sebelum bergabung dengan TMRS pada 2024, ia menjabat sebagai Head of Investments, Private Equity di CALPERS, salah satu dana pensiun terbesar di dunia dengan aset mencapai US$ 490 miliar. Kariernya di industri investasi telah ditempa melalui berbagai peran strategis.

Ia pernah menjadi Senior Portfolio Manager untuk Private Equity dan Special Opportunities di Alaska Permanent Fund Corporation (2016–2020), di mana ia berhasil mencatat return on investment (ROI) sebesar 25% dalam satu dekade.

Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Vice President dan anggota Investment Committee di Deutsche Bank selama 2014–2016 serta sebagai Investment Professional di Performance Equity Management 2010–2014.

Yup Kim memulai kariernya sebagai Analyst di Citi pada 2007–2008, kemudian bergabung dengan Silver Point Capital sebagai Senior Associate pada 2008–2010. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Yale University pada 2007 dengan peminatan tambahan di bidang Arsitektur.

Halaman:
Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...