BI Borong Surat Utang Negara Rp 195 T yang Dilepas Asing akibat Corona
Bank Indonesia menyebut telah membeli surat utang negara yang dilepas asing mencapai Rp 195 triliun sepanjang tahun ini. Investor ramai-ramai melepas Surat Berharga Negara (SBN) sejak wabah virus corona merebak.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan pasar keuangan saat ini sedang menghadapi tekanan yang tinggi akibat kekhawatiran pandemi virus corona. Bursa saham AS anjlok dan premi risiko melonjak.
"Semua negara menghadapi investor global melepas aset, sekarang adalah cash is the king, mereka pindah ke aset aman. Bukan masalah fundamental dan ekonomi tapi kepanikan," ujar Perry dalam konferensi pers hasil rapat dewan gubernur melalui streaming video, Kamis (19/3).
(Baca: BI Pangkas Lagi Bunga Acuan 0,25% Hadapi Dampak Pandemi Corona)
Kondisi ini turut berdampak pada nilai tukar rupiah. Guna menghadapi kondisi tersebut, Bank Indonesia pun memastikan mekanisme pasar dapat terjaga dan aktif melakukan intervensi tiga lapis atau triple intervention.
"Selama tahun 2020 kami sudah membeli hampir Rp 195 triliun surat berharga negara yang dilepas asing dan itu kami lakukan dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry.
Selain intervensi di pasar surat berharga negara, Perry memastikan BI aktif melakukan intervensi di pasar spot dan domestic non-delivery forward.
"Yang kami pastikan penantuan nilai tukar di pasar itu convergen, menjaga mekanisme pasar dan kecukupan likuiditas," ungkap dia.
(Baca: Asing Jual Saham Rp 432 Miliar, IHSG Sesi I Turun Dekati Level 3.000)
Adapun aliran modal asing yang masuk hingga 17 Maret 2020 hanya mencapai US$ 360 juta, turun drastis dari posisi akhir Februari 2019 sebesar US$ 5,1 miliar akibat derasnya aliran modal asing yang keluar di tengah pandemi corona.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot hari ini dibuka di level Rp 15.288 per dolar AS, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. Rupiah kian jatuh hingga ke posisi Rp 15.880 per dolar AS.