Rupiah Pagi Ini Melemah di Tengah Ketakutan Wabah Virus Corona
Nilai tukar rupiah pada pagi ini, Rabu (22/1) melemah 0,04% ke level Rp 13.675 per dolar AS. Padahal saat dibuka, rupiah sempat menguat ke angka Rp 13.665 per dolar. Pelemahan mata uang Garuda ini terjadi di tengah sentimen negatif dari merebaknya virus corona jenis baru di Tiongkok.
Selain rupiah, beberapa mata uang Asia juga turut melemah pagi ini. Mengutip Bloomberg, hingga pukul 08.25 WIB, nilai tukar ringgit Malaysia melemah 0,16%, baht Thailand turun 0,02%, dolar Singapura anjlok 0,05%, yen Jepang 0,11%, serta yuan Tiongkok 0,47%. Sedangkan dolar Hong Kong dan won Korea Selatan masih mencatat pergerakan positif yakni menguat 0,04% dan 0,17%.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan kekhawatiran di pasar semakin merebak setelah Amerika Serikat mengumumkan kasus virus corona pertama di negara tersebut hari Selasa (21/1).
“Ada ketakutan terulangnya kasus seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang mengganggu ekonomi,” kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (22/1).
(Baca: Tips Mencegah Pneumonia Akibat Virus Corona Baru dari Tiongkok)
Dilansir dari BBC, satu orang warga AS yang tiba dari Wuhan, Tiongkok telah didiagnosa terjangkit virus yang menyerang pernapasan ini. Virus ini telah menyerang 300 orang dan mengakibatkan 6 meninggal dunia.
“Pasien sudah merujuk dirinya ke fasilitas kesehatan. Petugas medis menduga ini adalah virus corona,” demikian penjelasan US Centers for Disease Control dilansir dari BBC, Rabu (22/1).
Namun Tjendra memprediksi pelemahan rupiah hari ini tak akan dalam karena bank sentral AS (Federal Reserve) menyuntikkan US$ 500 miliar di pasar repo (repurchase agreement). “Ini bisa menekan yield di level rendah, bisa mendorong penguatan (rupiah) atas dolar AS,” kata dia.
Tjendra juga memprediksi pergerakan rupiah hari ini berada di angka Rp 13.640 hingga Rp 13.700 per dolar AS.
(Baca: Wabah Pneumonia Misterius di Tiongkok yang Meresahkan Asia)