AS Melunak Soal Perundingan Dagang, Rupiah Dibuka Menguat
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi ini, Rabu (20/11) dibuka menguat ke level Rp 14.085 per dolar AS atau naik 0,04% dibanding penutupan kemarin sore.
Selain mata uang Garuda, rupee India dan baht Thailand terpantau menguat terhadap dolar AS masing-masing 0,17% dan 0,04%. Sementara itu mayoritas mengalami pelemahan. Yen Jepang dan dolar Taiwan turun satu poin, dolar Hong Kong turun 0,01%, dolar Singapura turun 0,03%, won Korea Selatan anjlok 0,17%, peso Filipina 0,16%, yuan Tiongkok 0,03%, dan ringgit Malaysia 0,1%.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan negosiasi dagang AS dan Tiongkok yang masih berlangsung tetap menjadi penggerak untuk rupiah hari ini. Dia mengatakan rencana AS mempertimbangkan penghapusan tarif dinilai meredakan kekhawatiran pasar,
"Penguatan rupiah berangsur dengan melunaknya AS," ujar Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (20/11).
(Baca: Tiongkok Pesimistis Capai Kesepakatan Dagang, Rupiah Melemah Tipis)
Meski begitu, pagi ini dilaporkan Senat AS meloloskan RUU hak asasi Hong Kong. Ariston mengatakan hal itu berpotensi mengganggu jalannya negosiasi AS dan Tiongkok karena AS dianggap mengintervensi masalah internal Tiongkok. "Jadi kekhawatiran masih ada," ujarnya.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di antara Rp 14.020 - 14.100 per dolar AS hingga penutupan pasar.
(Baca: Dinamika di Tiongkok Bawa Rupiah Melemah Tipis Pagi Ini)