Manufaktur Sebagai Sektor Ekonomi Utama Tumbuh Stagnan Tiga Tahun Ini
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2018 sebesar 5,18% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year), atau total 5,17% untuk keseluruhan tahun. Ini artinya, lebih rendah dibandingkan target 5,4% dan masih jauh dari harapan 7% dalam rencana awal pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ini seiring dengan industri pengolahan atau manufaktur yang tumbuh melemah kemudian stagnan.
Kepala BPS Suhariyanto memaparkan, sektor jasa lainnya dan jasa perusahaan tumbuh paling tinggi pada kuartal IV 2018. Begitu juga bila dilihat secara keseluruhan tahun. Namun, kontribusi sektor ini masih kecil. “Ke depan, kita harus berupaya sektor dominan, seperti industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan pertanian, tumbuh lebih tinggi, supaya hasilnya dinikmati seluruh masyarakat,” kata dia dalam Konferensi Pers di Kantornya, Rabu (6/2).
(Baca: Gejolak Ekonomi Dunia Bayangi Pencapaian Target Industri 2019)
Industri pengolahan tercatat tumbuh 4,27% pada 2018. Bila dirunut dalam kurun empat tahun sebelumnya, pertumbuhan sektor manufaktur tercatat sebesar 4,64% pada 2014, kemudian 4,33% pada 2015, lalu 4,26% pada 2016, dan sebesar 4,29% pada 2017. Ini menunjukkan pertumbuhannya masih lemah bahkan stagnan di tiga tahun terakhir.
Nyaris seluruh industri pengolahan nonmigas tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dengan kisaran 3-9% secara year on year, kecuali industri makanan dan minuman. Industri tersebut tumbuh 7,91%, melambat dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 9,23%. Suhariyanto menjelaskan, salah satu penyebabnya yaitu perlambatan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil).
(Baca: Pembangunan Infrastruktur Masif, Akankah Dongkrak Ekonomi?)
Adapun tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada 2018 yaitu jasa lainnya 8,99%, lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya yaitu sebesar 8,01% (2016) dan 8,73% (2017). Kemudian, jasa perusahaan 8,64%, juga lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya yang sebesar 7,36% (2016) dan 8,44% (2017). Lalu, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7,13%, lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya yaitu 5,16% (2016) dan 6,84% (2017).
Sektor Utama | 2014 | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | Peranan ke perekonomian |
Industri Pengolahan | 4,64% | 4,33% | 4,26% | 4,29% | 4,27% | 19,86% |
Perdagangan Besar/Eceran, reparasi mobil dan sepeda motor | 5,18% | 2,54% | 4,03% | 4,46% | 4,97% | 13,02% |
Pertanian | 4,24% | 3,75% | 3,37% | 3,87% | 3,91% | 12,81% |
Konstruksi | 6,97% | 6,36% | 5,22% | 6,8% | 6,09% | 10,53% |