BI Akan Terbitkan Sukuk untuk Tampung Kelebihan Dana Bank
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan institusinya akan menerbitkan surat utang syariah atau Sukuk dengan tenor pendek. Penerbitan Sukuk ini merupakan yang pertama kalinya dan bertujuan untuk memperkaya instrumen buat pengelolaan likuiditas bank.
"(Sukuk BI) ini bisa digunakan perbankan sebagai alternatif liquidity management. Bagi Bank Indonesia digunakan sebagai instrumen moneter," kata Perry di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (2/11). Ini artinya, bila bank mengalami kelebihan likuiditas dapat membeli Sukuk BI.
(Baca juga: Bank Indonesia Meluncurkan Surat Utang Syariah Berbasis Wakaf)
Penerbitan sukuk tersebut menggunakan jaminan atau underlying Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dimiliki oleh BI. Adapun tenor yang ditawarkan lebih pendek dari SBSN yaitu dua minggu, satu bulan, dan tiga bulan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, instrumen tersebut dapat diperdagangkan di pasar sekunder. “Jadi semakin liquid,” kata Perry.
(Baca juga: Total Penerbitan Sukuk Negara Nyaris Rp 1.000 T, Ini Pemanfaatannya)
Ke depan, ia berharap Sukuk BI ini dapat menjadi acuan (benchmark) bagi sekuritas syariah lainnya. Adapun, kebijakan ini akan dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur pada akhir bulan ini.
