Sri Mulyani: Bencana Gempa Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III

Rizky Alika
3 Oktober 2018, 19:08
Gempa Palu
ANTARAFOTO/Akbar Tado
Anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban gempa di Petabo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

Bencana gempa bumi yang melanda wilayah Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat ekonomi setempat lumpuh. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bencana di daerah tersebut tidak memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara nasional pada triwulan III.

"Kami lihat dari sisi kontribusi pertumbuhan ekonomi terhadap keseluruhan GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto) untuk Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat tidak sangat signifikan," kata dia di Jakarta, Rabu (10/3). Adapun pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun di kisaran 5,2%. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I dan II tercatat masing-masing 5,06% dan 5,27%. 

(Baca juga: Gempa Mematikan Sepanjang 2018)

Bencana gempa besar terjadi di beberapa daerah di Indonesia, sepanjang tahun ini. Dimulai dari Lombok, NTB pada Agustus, lalu menyusul Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada akhir September lalu. Di Sulawesi Tengah, gempa besar menyebabkan tsunami dan likuifaksi hingga membuat kerusakan besar dan ribuan korban jiwa.

Sri Mulyani berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat mengembalikan aktivitas ekonomi di daerah bencana. Untuk daerah Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pemerintah tengah fokus menyelamatkan korban dan membuat tempat perlindungan sementara atau shelter, terutama untuk masyarakat yang kehilangan rumah. Upaya tersebut akan dilakukan dalam tiga bulan ke depan.

(Baca juga: BI Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Melambat di Triwulan III)

Menurut dia, pembersihan lingkungan, pemasokan air bersih, dan penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus dilakukan. Lebih jauh, untuk memulihkan kegiatan ekonomi, ada juga kebijakan penghapusan kredit perbankan agar tidak menimbulkan beban. Selain itu, pemerintah juga akan menambah penyaluran kredit ultra mikro untuk Palu dan Donggala.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan mempertimbangkan kontraktor dalam proses rekonstruksi nantinya. "Kalau kami rekonstruksi, kami juga akan lihat siapa kontraktornya sehingga bisa menimbulkan kegiatan ekonomi," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...