Gubernur BI: Masih Ada Ruang Kenaikan Bunga Acuan

Rizky Alika
30 Mei 2018, 17:34
Bank Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA
Gedung Bank Indonesia (BI),Jakarta.

Pertimbangan lainnya, yaitu pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kredit di dalam negeri, serta risiko di pasar keuangan. "Oleh karena itu, kami akan mengkalibrasi untuk bulan-bulan yang akan datang," ujarnya.

Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, Perry menjelaskan, BI akan terus memastikan likuiditas rupiah dan valas tetap terjaga di pasar. Maka itu, BI akan lakukan sejumlah penguatan di dalam operasi moneter, baik dari sisi instrumen maupun frekuensinya. "Tidak perlu ada sesuatu kekhawatiran dan muncul informasi bahwa likuiditas ketat," katanya.

Dengan likuiditas yang cukup, ia pun berharap tidak ada alasan bagi perbankan untuk berlomba-lomba menaikkan suku bunganya. Terlebih lagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah berkomitmen untuk memperkuat efisiensi di perbankan.

(Baca juga: Bunga Acuan Naik, BI Sebut Dampak ke Ekonomi Baru 1-2 Tahun ke Depan)

Ia pun menyatakan bakal berkoordinasi dengan OJK untuk memastikan kenaikan bunga acuan tidak serta merta diikuti dengan kenaikan suku bunga deposito atau suku bunga kredit. Hal ini  akan mendukung intermediasi perbankan.

Di sisi lain, BI akan menyampaikan kepada kalangan perbankan, ekonom, baik di pasar obligasi maupun pasar saham agar kenaikan suku bunga ini tidak diartikan sebagai penurunan pertumbuhan ekonomi.

Perry juga mengatakan akan melakukan assesment mengenai langkah makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, sistem pembayaran, ekonomi syariah untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...