Bunga Acuan Naik, BI Sebut Dampak ke Ekonomi Baru 1-2 Tahun ke Depan

Rizky Alika
28 Mei 2018, 16:41
perry warjiyo
Arief Kamaludin|Katadata
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

(Baca juga: RDG Tambahan BI Diprediksi untuk Kerek Bunga dan Antisipasi Fed Rate)

Namun, ia menyatakan pemerintah akan mengambil kebijakan yang dibutuhkan untuk menjaga laju ekonomi. Ia pun menambahkan, pertumbuhan ekonomi tidak hanya bersumber dari kebijakan makro, tapi juga fiskal, moneter, dan mikroprudensial.

Secara khusus, kebijakan reformasi struktural yang tengah digencarkan pemerintah diyakini bakal berdampak positif terhadap perekonomian. "Karena confident investasi, ekspor sangat ditentukan oleh competitiveness," kata dia.

BI memutuskan menaikkan BI 7 Days Repo Rate pada pertengahan Mei 2018 lalu, setelah sekian lama menerapkan bunga acuan rendah. Kenaikan tersebut dilakukan di tengah gejolak kurs rupiah seiring arus keluar dana asing dari pasar keuangan domestik. Hal itu dipicu ekspektasi kenaikan bunga acuan AS, Fed Fund Rate.  

Dalam beberapa kesempatan, petinggi BI menyatakan pihaknya membuka ruang penyesuaian BI 7 Days Repo Rate untuk menjaga stabilitas makro ekonomi. Belakangan, Perry bahkan menyatakan kebijakan bunga acuan bakal lebih antisipastif alias ahead of the curve.

(Baca juga: Gubernur Baru BI Perry Warjiyo Janji Respons Bunga Acuan Lebih Cepat)

BI pun menjadwalkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan tambahan pada Rabu, 30 Mei 2018. RDG tersebut digelar menjelang rapat petinggi bank sentral Amerika Serikat (AS) pada 12-13 Juni mendatang. Banyak pihak memprediksi Fed Fund Rate bakal diputuskan naik lagi dalam rapat tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...