BI Ajak DPR 'Pemanasan' Bahas Redenominasi Mata Uang
Bank Indonesia (BI) kian serius mendorong penyederhanaan alias redenominasi rupiah. BI bahkan diketahui sudah beberapa kali mengajak Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk berdiskusi mengenai draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi.
Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Mukhammad Misbakhun mengaku sudah tiga sampai empat kali mengikuti diskusi tersebut. Terakhir kali, diskusi digelar pada Senin (17/7) malam di BI. Dalam diskusi tersebut, juga dibicarakan soal kemungkinan memasukkan RUU Redenominasi dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2017.
"Kami awali dengan perubahan Prolegnas prioritas 2017. Perubahan ini kami akan rapatkan di Badan Legislatif (Baleg) dan setelahnya memutuskan," kata dia usai Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/7). Bila masuk Prolegnas 2017, maka RUU tersebut bakal diprioritaskan untuk dibahas di parlemen tahun ini.
Menurut Misbakhun, RUU tersebut sangat penting dalam rangka memberikan pengaruh positif terhadap sistem perekonomian. Adapun sepengetahuannya, draf RUU sudah hampir selesai. "Saya dengar tinggal dibahas di sidang kabinet,” ujar dia.
Di lain kesempatan, Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi PDI Perjuangan Andreas Eddy Susetyo mengatakan, diskusi dengan BI merupakan 'pemanasan' sebelum pembahasannya dilakukan di DPR. Anggota Komisi Keuangan lainnya dari fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G. Plate pun menambahkan, diskusi juga bertujuan agar pembahasannya nanti di DPR menjadi lebih cepat.
"Kami juga maunya RUU ini enggak diajukan tiba-tiba. Sementara kami enggak paham apa-apa. Kami maunya sudah matang (pemahamannya)," kata Johnny.
Sebelumnya, Ketua Komisi XI Melchias Marcus Mekeng mengatakan BI harus lebih dulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku pasar mengenai redenominasi agar tidak menimbulkan kekhawatiran. Dia juga meminta BI mengkaji dampak dari penyederhanaan nilai mata uang ini, terhadap nilai tukar rupiah. Juga dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan. (Baca juga: DPR Kritik Langkah BI Gulirkan Rencana Redenominasi Mata Uang)
Adapun Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo telah beberapa kali menyampaikan keinginannya agar RUU Redenominasi segera dibahas di parlemen dan diberlakukan. Menurut dia, redenominasi tepat dilakukan saat ini lantaran perekonomian tengah dalam kondisi yang baik. Inflasi berada di level yang rendah dan pertumbuhan ekonomi membaik. (Baca juga: Gubernur BI Minta Dukungan Jokowi Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1)